Mohon tunggu...
Lukman Sulistyo
Lukman Sulistyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Hancurkan Negeri Ini dengan Doa Anda

17 Maret 2015   17:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat dengan video rekaman ini?

KLIK VIDEO

Tentu anda juga masih ingat pesan inti yang terkandung pada video tersebut. Pada akhirnya banyak penonton video ini ikut-ikutan mengatakan "Hancur Indonesia" dengan maksud mengutip perkataan beliau yang ada pada video tersebut.

Namun, tahukah anda bahwa sebuah lontaran perkataan bisa menjadi doa? Apalagi sosok pemimpin yang dimaksud dalam video itu kini benar-benar mendekati realita prediksi yang disampaikan. Maka jika pemimpin dianggap melakukan kesalahan maka para pihak yang dipimpin adalah korban dari kesalahan tersebut. Dalam hal ini para korban bisa saja disebut sebagai pihak yang terzalimi.

Dalam pemahaman Islam pihak terzalimi memiliki kesempatan doa yang sangat mudah terkabul. Silahkan baca lebih lengkapnya pada artikel kompasianer mbak Sifa Sanjurio berikut ini. KLIK BACA ARTIKEL.

Oleh karena itu sahabat semua, relakah kita NKRI ini hancur karena ucapan-ucapan atau update status sosmed kita yang bermuatan doa tersebut? Mohon dipertimbangkan lagi deh. Jika sosok pemimpin kini menjabat dinilai kurang memadai bagi keselamatan NKRI maka biaya dan resiko yang harus ditanggung untuk mengganti pemimpin itu jauh lebih ringan daripada kehancuran negeri ini karena ucapan dan status sosmed kita. Hati-hati lho. Inti dari pesan saya ini cuma ingin mengajak kita untuk lebih berhati-hati dengan ucapan dan status sosmed. Karena iklim perpolitikan di NKRI sepertinya terus menghangat bahkan cenderung panas seiring pergantian musim.

[luk/17-Maret-2015]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun