Bandarlampung -- Gunung Anak Krakatau (GAK) akhir-akhir ini menjadi sorotan. Apa pasal? Biasa, aktivitas vulkaniknya meningkat seiring letusan kecil yang membuatnya terbatuk-batuk. Dari aktivitas kecil itu muncullah kewaspadaan bagi area sekitarnya. Termasuk area Propinsi Lampung.
Satu tanda yang sangat mengkhawatirkan adalah adanya debu vulkanik yang menghujani area kota Bandarlampung secara tiba-tiba. Saya begitu yakin bahwa debu itu adalah debu vulkanik karena sama dengan yang saya saksikan ketika berkunjung ke Jogjakarta di saat bencana gunung Merapi.
Namun ada yang janggal rasanya. Pagi ini saya membaca koran harian Lampung Post dan mendapati statement PVMBG Lampung yang menyatakan bahwa debu vulkanik yang menghujani kota Bandarlampung bukan dari GAK. Nah lho. Kepala PVMBG Lampung Surono meragukan berdasarkan pemantauan satelit pemantau milik BVMBG Australia. Aktivitas GAK hanya melontarkan material bebatuan dan sedikit debu ujarnya. Dari pemantauan satelit pun didapati bahwa asap letusan GAK tidak sampai ke Bandarlampung.
Berbeda dengan PVMBG, Dinas Kesehatan Propinsi Lampung masih yakin bahwa debu vulkanik yang meresahkan itu berasal dari GAK. Dan Dinas Kesehatan Propinsi Lampung telah berkoordinasi untuk menyiapkan persediaan masker bagi warga jika ada peristiwa lanjutan yang lebih parah.
Kami sebagai warga Bandarlampung menginginkan kepastian dari pihak yang berwenang untuk segera memastikan hal ini. Jika memang bukan berasal dari aktivitas GAK, adakah aktivitas vulkanik lain yang sedang terjadi diluar pemantauan PVMBG. Jika menilik beberapa refrensi yang ada maka kita akan mendapati bahwa di laut sebelah barat atau di area yang menghadap samudera Indonesia terdapat gunung api di dasar laut yang ukurannya sangat besar. Apakah ini sebab debu itu? Rasanya tak mungkin juga. Wawasan kami begitu awam.
Oleh karena itu kami segenap warga Bandarlampung mendesak pemerintah daerah Propinsi Lampung baik di lingkungan jajaran PVMBG atau dinas yang terkait dengannya untuk segera menyelidiki hal ini. Kami tidak berharap banyak bencana bisa terhindari karena kuasa Tuhan-lah yang akan menentukan, tetapi jika pusat bencana dapat diketahui sejak dini maka segala antisipasi untuk mencegah korban bencana bisa ditekan seminimal mungkin. Dan tindakan segera itu bisa juga meredakan keresahan warga agar issu keresahan ini tidak dimanfaatkan pihak-pihak nakal yang dapat merugikan warga baik moril maupun materil.
Salam.
Lukman Sulistyo
[05-09-2012]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H