Mohon tunggu...
Lukman Sulistyo
Lukman Sulistyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

.....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pos Kamling, Jejaring Sosial Tradisional yang Terlupakan

22 September 2011   08:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:44 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_136637" align="aligncenter" width="500" caption="Pos Kamling, Pos Kamleng, Pos Kampleng .... :D"][/caption] Pos kamling sepertinya sudah sangat jarang terdengar gaungnya. Di saat jejaring sosial internet semakin merasuk ke dalam kehidupan manusia maka kontak antar tetangga bisa jadi cuma via jejaring sosial belaka. Pos kamling pun semakin tidak banyak difungsikan. Tidak hanya karena sudah ada jejaring sosial internet tapi orang sekarang lebih suka membayar jasa keamanan lingkungan ketimbang kumpul-kumpul ronda bareng. Pos kamling menurut saya sangat banyak sekali manfaatnya. Bisa dikatakan jaman dulu pos kamling adalah jejaring sosial yang sanggup mempererat warga lingkungan. Sehingga pos kamling tidak hanya berfungsi sebagai Pos Kampleng (Pos Keamanan) saja. Pertama, Pos Kamling sebagai media bercengkrama ibu-ibu di saat jengah dgn kesibukan rumah. [caption id="attachment_136640" align="aligncenter" width="256" caption="Pos Kamling, kalau siang jadi posnya Ibu-ibu."][/caption] Kedua, Pos Kamling jadi tempat bermain anak-anak. [caption id="attachment_136642" align="aligncenter" width="320" caption="Pos Kamling, jadi Pos Bermain anak-anak."][/caption] Ketiga, Pos Kamling jadi tempat nobar sepak bola.

Di saat setiap rumah ada TV, nobar begini sudah sangat jarang dijumpai.

Keempat, Pos Kamling tempat para jawara berkumpul. Bukan untuk adu ilmu, tapi menjaga keamanan biar maling ga seenaknya nyolong.

[caption id="attachment_136644" align="aligncenter" width="576" caption="Para Jawara Kampung siap menghadang Pencuri"][/caption]

Kelima, Pos Kamling bisa menjadi pos rehat bapak Polisi. :)

[caption id="attachment_136645" align="aligncenter" width="448" caption="Polisi dan Warga bersatu tak bisa dikalahkan"][/caption]

Itulah sekelumit kerinduan saya pada suasana keakraban yang muncul ketika berkumpul bersama di pos kamling. Jika ada 'mangsa' maka pos kamling bisa menjadi pos kampleng. Tapi selain itu pos kamling juga bisa menjadi sarana Jejaring Sosial yang sejak lama menghiasi bangsa kita. Hanya saja, entah karena faktor moderenisasi atau semakin kuatnya Jejaring Sosial Media di Internet seakan-akan kita tidak lagi butuh Pos Kamling itu. Padahal pos kamling sangat berguna bagi kita.

Saya akui dilingkungan  tempat saya tinggal pos kamling sudah sulit ditemui. Untuk keamanan warga sepakat membayar jasa keamana bulanan sebesar Rp. 5000,-/KK. Bagaimana dengan lingkungan anda?

Semoga lebih baik.

Salam.

Lukman Sulistyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun