Dalam kehidupan kita di dunia, kerap kali kita mendengarkan kata “ruh” atau bahkan kita sendiri yang mengatakannya. Dalam masyarakat, pembahasan mengenai ruh memanglah sangat jarang karena ia adalah sesuatu yang lembut dan halus, tidak dapat dilihat oleh panca indra kecuali oleh orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah swt. Secara global, pemahamanm mereka tentang ruh adalah ia yang bertempat dijasad kita dan yang dapat merasakan sementara jasad hanyalah tempat untuk menopang bagi ruh.
Dalam kasus lain, kita juga sering menemukan pertanyaan seperti apakah sama atau berbeda antara ruh dan jiwa? Juga “Apakah ruh orang yang sudah meninggal dapat saling berkunjung kelak?” sehingga, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai definisi serta macam-macam ruh dan pembahasan lain yang terkandung di dalamnya.
Definisi Ruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ruh adalah sesuatu (unsur yang berada dalam jasad yang diciptakan oleh Tuhan sebagai penyebab adanya hidup atau kehidupan. Dalam kitab tafsir al-Manar, “Ruh” adalah hakikat dari manusia yang sifatnya menetap, dengan sebab ruhlah jasad memiliki kekuatan. Ia yang menjaga jasad dan mengatur gerakan-gerakan anggota badan, sementara apabila ruh tersebut lepas dari jasad maka, jasad tidak akan berfungsi lagi (Rasyid Ridha, 1990: 270). Allah swt berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah ‘Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit’” (Q.S al-Isra’: 85)
Senada dengan Rasyid Ridha, Imam Fakhruddin al-Razi (2000: 31) juga mengatakan bahwa ruh memanglah ada, ia yang dapat merubah terhadap jasad. Ruh adalah esensi dari jasad sementara jasad sendiri dapat dikatakan dengan sesuatu yang memiliki banyak campuran. Lalu, apakah perbedaan antara ruh dan jiwa? Sebab kerap kali seseorang mengatakan bahwa ruh dan jiwa tidak beda, keduanya sama. Dalam Al-Qur’an kata “Nafs” memiliki arti jiwa sedangkan kata “Ruh” memiliki arti ruh, walaupun ulama’ tafsir sendiri berbeda pendapat ketika menafsirkan lafal “Nafs” yakni bermakna ruh.
Lebih jelasnya, Ibnu Qayyim al-Jauziyah memberikan penjelasan mengenai perbedaan ini. Beliau menyatakan bahwa ruh dan jiwa adalah satu substansi, hanya saja yang membedakan adalah dari segi sifatnya, ruh memiliki sifat “Lahutiyah” sementara jiwa memiliki sifat “Nasutiyah” atau Ketuhanan (Zaenatul Hakamah, 2015: 247).
Macam-Macam Ruh Perspektif Syaikh Ahmad Asrari Al-Ishaqy R.A
Dalam kitab “Al-Muntakhabat” karya Syaikh Ahmad Asrari Al-Ishaqi R.A. Beliau menyebutkan bahwa arwah dibagi menjadi dua bagian yaitu arwah yang disiksa dan arwah yang dianugerahi keni’matan.
1. Arwah yang disiksa