Tika Hartika, seorang perempuan tangguh yang lahir pada 1 November 1969 di Kota Bandung, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Ia menghabiskan masa mudanya di Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Sejak remaja, Tika sudah dikenal sebagai sosok yang aktif dan berdedikasi untuk masyarakat di desanya.
Hobi menjahitnya tidak hanya menjadi sarana kreativitas, tetapi juga membantu dirinya berkontribusi pada acara-acara desa, seperti membuat seserahan untuk pernikahan. Selain itu, ia juga aktif menghadiri pengajian dan berbagai kegiatan sosial, menjadikannya panutan bagi banyak perempuan muda di lingkungannya. Semangatnya yang tinggi dan tekadnya yang kuat membuatnya dicintai oleh masyarakat sekitar.
Namun, hidup Tika berubah drastis setelah ia menikah dan harus pindah ke Kota Cimahi untuk mengikuti suaminya. Awalnya, pernikahan itu membawa harapan baru, tetapi ternyata tidak semua orang menerima keberadaannya. Keluarga suaminya menunjukkan ketidaksukaan, bahkan setelah Tika melahirkan anak pertamanya. Cobaan demi cobaan menghampiri, hingga rumah tangganya hampir berada di ambang perpisahan.
Meski begitu, Tika dan suaminya memilih untuk bertahan demi masa depan keluarga mereka. Ketika anak kedua mereka lahir, hubungan keluarga mulai membaik, tetapi kondisi ekonomi tetap menjadi tantangan besar. Hidup di kota dengan penghasilan yang terbatas membuat Tika harus berpikir keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Cobaan semakin berat ketika suaminya meninggal dunia secara mendadak. Kehilangan ini menjadi titik terendah dalam hidup Tika. Ia mendapati dirinya sebagai seorang ibu tunggal yang harus menghidupi dua anak tanpa penghasilan tetap. Di tengah kebingungan dan kesedihan, Tika memutuskan untuk tidak menyerah.
Dengan keberanian dan keyakinan, ia memutuskan untuk membuka warung kecil sebagai sumber penghasilan. Modal awal didapatkan dari meminjam uang kepada salah satu saudaranya. Warung sederhana itu menjadi tonggak baru dalam hidup Tika. Dengan ketekunan dan kerja keras, ia berhasil menarik perhatian banyak pelanggan. Warungnya mulai ramai, dan perlahan-lahan kondisi ekonominya membaik.
Tika menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola usahanya. Ia tidak hanya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memastikan bahwa kedua anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Berkat pengorbanan dan dedikasinya, kedua anaknya berhasil melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, sebuah pencapaian yang sangat membanggakan.
Kisah Tika Hartika adalah bukti nyata bahwa keteguhan hati dan kerja keras dapat mengatasi segala rintangan. Dari seorang gadis desa yang penuh semangat hingga menjadi ibu tunggal yang mampu membesarkan anak-anaknya dengan mandiri, Tika telah membuktikan bahwa perjuangan tidak pernah sia-sia.
Hidup Tika mengajarkan bahwa dalam setiap kesulitan, selalu ada jalan keluar bagi mereka yang berani mencoba. Ia bukan hanya menjadi panutan bagi keluarganya, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Tika Hartika adalah simbol kekuatan seorang ibu, yang dengan cinta dan keteguhan hati, mampu mengubah hidupnya dan hidup anak-anaknya menuju masa depan yang lebih cerah.