Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Kontributor TVMu untuk Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Menumbuhkembangkan Kreatif Guru Lewat Pendekatan KP3

9 Maret 2024   11:52 Diperbarui: 9 Maret 2024   11:55 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah cara mengajar guru di sekolah. Jika dalam mengajar guru masih menggunakan metode lama seperti model klasikal seperti jaman dulu maka tidak dapat dipungkiri, hal ini akan menimbulkan tingkat kejenuhan dan kebosanan pada anak. Bahkan sudah di contohkan Nabi "Didiklah anakmu sesuai jamannya " sebagai guru kita harus berpikir berkemajuan dan selalu mengikuti perkembangan jaman bagaimana cara-cara mendidik dan mengajar anak harus lebih inovatif dan kreatif, maka kalau kita tidak mau belajar kita akan ketinggalan dengan Negara Negara lain. Masalah ini seperti yang dialami TK kami 5 tahun yang lalu, Kegiatan Belajar Mengajar kami masih klasikal. Metode ceramah jadi andalan guru guru dalam mengajar. Anak hanya bisa menjawab tanpa adanya rasa inisiatif untuk bertanya atau mengekspresikan perasaanya. Alternative kedua yang sering dipakai guru kami waktu itu juga hanya berkutat dengan lembar kerja anak. Hal ini membuat peserta didik tidak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan juga jumlah peningkatan peserta didik tidak begitu meningkat dari tahun ke tahun.

Strategi KP3 dalam upaya peningkatan mutu dan kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran.

  • Keteladanan

Sebagai kepala sekolah kita juga merangkap sebagai guru di sekolah, mengingat jumlah peserta didik dan jumlah guru yang tidak seimbang. Maka tidak ada salahnya jika kita sebagai kepala sekolah menjadi contoh guru dalam mengajar. Setiap hari kita membuat rancangan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, kalau pembelajaran kita menarik maka akan menjadi daya tarik bagi peserta didik di kelas lain. Dan hal ini akan menjadi tantangan bagi guru yang lain untuk memberikan rancangan pembelajaran yang lebih menarik dari kita supaya anak didiknya lebih tertarik dengan kegiatan belajar yang akan dia lakukan.

  • Penghargaan

Setelah guru mengikuti cara mengajar kita yang lebih kreatif dan menarik, maka jangan sungkan sungkan memberikan apresiasi / penghargaan walaupun hanya dengan hadiah berupa sabun cuci baju. Walau harganya murah tapi itu merupakan penghargaan diri yang tidak bias diukur dengan uang. Insya Alloh dengan adanya bingkisan manis itu akan meningkatkan rasa semangat untuk memberikan pembelajaran yang lebih menarik lagi.

  • Pujian

Selain keteladanan dan penghargaan, Pujian juga sangat berperan dalam menumbuhkan kepercayaan diri pada guru. Jika guru sudah mencoba memperbaiki diri dan mulai mengikuti proses pembelajaran bahkan lebih dari yang kita lakukan, maka jangan pelit memberikan pujian kepadanya. Selain menumbuhkan rasa percaya diri juga dapat menciptakan rasa ingin mempertahankan bahkan akan menunjukan performa yang lebih baik dihadapan teman teman guru dan wali murid.

  • Pelatihan / seminar/ workshop

Poin ini sangat mempengaruhi cara mengajar guru, jika guru sering mengikuti pelatihan dan di dalam jiwanya tidak ada rasa malas dan mau mencoba maka akan sangat berdampak bagus sekali. Jika sering mengikuti pelatihan juga akan lebih mnumbuhkan rasa percaya diri guru untuk mengembangkan proses pembelajaranya sesuai dengan hasil pelatihan. Dengan pelatihan/ seminar akan menambah ilmu baru cara mendidik dan mengajar anak sehingga guru dalam mengajar selalu bervariasi dan mengikuti perkembangan jaman. Oleh karena itu jika ada seminar atau pelatihan kami selalu mengirimkan guru guru untuk mengikutinya. Alhamdulillah mereka sangat antusias mengikutinya dan dipraktekan di sekolah.

Hasil

Alhamdulillah melalui KP3 ( keteladanan, penghargaan, pujian dan pelatihan ) guru guru di sekolah kami sudah mulai membuka diri untuk belajar dengan teman sejawat, dan bekerja dalam team guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal Lamaran. Mereka sudah bisa mengembangkan dan menerapkan proses pembelajaran yang menarik bagi peserta didik di sekolah kami. Dengan pembelajaran yang beragam, APE yang menarik walaupun hasil daur ulang barang bekas menjadi media pembelajaran yang murah namun menyenangkan. Media pembelajaran kami mengambil dari kemasan makanan, botol minuman, plastik, logam , potongan kayu, bahan alam di sekitar rumah, tanah liat, pasir, tutp botol, gelas minuman bekas , kardus bias di sulap jadi alat peraga edukatif. Dengan kegiatan anak yang beragam, Alhamdulillah jumlah peserta didik 5 tahun belakangan ini semakin meningkat.

Faktor pendukung

Faktor pendukung yang paling utama ada dalam diri guru masing masing. Alhamdulillah mereka terbuka dan menerima masukan selama itu baik dan positif. Mereka benar benar bekerja dari hati bukan melihat dari materi/honor guru TK yang tidak seberapa dibanding dengan uang jaja anaknya. Sehingga perubahan cara belajar di TK yang dulu klasikal, ceramah sekarang berfariasi, sering mengadakan kunjungan, outing class, proyek, membuat sesuatu, field trip, dan pembelajaran yang kongkret sesuai tema.

Faktor penghambat

Untuk guru yang mempunyai anak kecil, kadang belum bisa mengimplementasikan karena waktu yang terbatas antara membuat APE , merancang pembelajaran yang menarik membutuhkan waktu yang tidak kilat karena disamping mengajar juga harus merawat anaknya yang tidak bisa ditinggal karena tidak cukup uang untuk membayar pengasuh.

Kesimpulan

Kegiatan KP3 menurut saya sudah berhasil dilakukan di TK saya, sudah bisa merubah pola belajar yang lama yang kebanyakan klasikal, ceramah dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa menjadi kegiatan pembelajaran yang kreatif yang bisa memberdayakana sumber alam yang ada di sekitar kita. Pembelajaran yang kongkret dan mengarah pada life skill.

dokpri/pembelajaran sebelumnya
dokpri/pembelajaran sebelumnya

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri/sesudah
dokpri/sesudah

Biodata Penulis

 

Dok. pribadi/Darwati, S.Pd
Dok. pribadi/Darwati, S.Pd

Penulis mempunyai nama lengkap Darwati, dilahirkan di Brebes, 2 Mei 1986. Anak pertama dari pasangan suami istri Ayah Tonari (alm) dan istri Umeri. Penulis dikaruniai 2 anak perempuan bernama Bilqis Rihadatul Aisy dan Maulida Yumna Khairana dari suami bernama Lukmanul Hakim. Mengawali karirnya didunia pendidikan sebagai guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Lamaran pada tahun 2005 kemudian pada tahun 2009 diangkat sebagai Kepala Sekolah di TK yang sama sampai sekarang. Saat ini penulis tinggal di dukuh Lamaran RT 05 RW 07 Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah. Penulis menyelesaikan SD pada tahun 1999, menyelesaikan SMP pada tahun 2002, dan selesai SMA tahun 2005. Penulis menyelesaikan D2 di STAIBN Tegal tahun 2007  kemudian S1 di UT UPBJJ Purwokerto pada tahun 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun