Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Kontributor TVMu untuk Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Ajining Diri ana Ing Lathi"

4 Agustus 2020   23:46 Diperbarui: 4 Agustus 2020   23:35 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajining diri Gumantung ana ing Lathi..

Sebuah ungkapan jawa yang mungkin pernah kita dengar, namun maknanya kita kurang begitu faham. Ajining diri ana ing lathi maksudnya bahwa kepribadian diri terdapat pada lidahnya atau lisannya. 

Mbah - mbah kita dahulu sudah memberikan pesan atau nasehat baik yang sampai saat ini masih menjadi landasan dalam bersikap dan beragama. Lisan kita sangat penting untuk dijaga, lisan juga merupakan manifestasi kepribadian diri. Jangan sampai lisan ini tidak terjaga dan mudah mengumbar ucapan yang seringkali menyakiti hati orang lain.

" Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik, atau lebih baik diam ". Hadits yang masyhur dan penting untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari. Apalagi zaman sekarang, orang mudah sekali berargumen di media. Mesti harus bisa menjaga dan menahan lidah untuk berucap.

Menahan diri untuk tidak mudah mengumbar lisan

Media sosial menjadi aktifitas utama seseorang dalam berkomunikasi dengan orang, baik itu saudara, rekan kerja, teman dan sebagainya. Lisan kita terwakili oleh ketikan jari tangan dalam memberikan komentar atau argumen. 

Seringkali perselisihan dan kesalahpahaman muncul dalam berkomunikasi di media sosial. Hal itu salah satu penyebabnya adalah tidak bisa menahan diri untuk berkomentar.

OK lah dialog penting, diskusi dan berselisih paham, namun ketika hal tersebut dikhawatirkan akan timbul gejolak dan terjadi debat kusir, maka solusinya adalah menghentikan dialog dan menahan diri untuk tidak mudah berkomentar panjang yang akan menambah perselisihan panjang.

Media whatsapp, salah satunya menjadi pilihan komunikasi para komunitas dari alumni sekolah, rekan kerja sampai komunitas tertentu yang didalamnya anggota dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. 

Di situ perlu kedewasaan berpikir dan berkomentar, bagaimana kita menahan jari kita untuk tidak melempar postingan yang mengarah kepada perselisihan.

Saring sebelum Sharing

Slogan bagus yang kadang sulit untuk diaplikasikan, saat ini tidak sedikit orang yang asal share, bagikan pesan berantai di grup tanpa cek ricek terlebih dahulu apakah info itu betul atau tidak. 

Hal ini butuh kesadaran dan sikap bijak dalam menyikapi informasi. Lisan berperan dalam memberikan nasehat kepada orang yang berbuat demikian. 

Dalam menyampaikan dengan lisan juga ada seni nya, bagaimana mengucapkan sesuatu yang mengena tanpa menyakiti perasaan orang lain. Lisan berucap dengan baik dan berusaha tidak menyakiti perasaan orang lain. Kalaupun bertutur bisa memposisikan bagaimana berbicara dengan lawan bicara memperhatikan orang tua, remaja atau anak kecil.

Hikmah dalam bertutur

Bagaimana hikmah atau bijak dalam berucap itu juga menjadi pondasi dalam menyampaikan. Dengan bijak, lisan berucap dan menimbang kemaslahatan dan kemudhorotan. 

Apakah ketika ucapan ini keluar dari mulut saya akan menyakiti orang lain atau tidak ? Ditimbang dengan cermat dan dipikir dengan perhitungan matang, baru kata - kata itu muncul.

Semoga kita mampu menerapkan agar lisan kita terjaga dan menjadi manusia yang memberikan kenyamanan kepada orang lain.

Lukmanul Hakim, KBC - 05

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun