Sejak awal tim advokasi penanganan kasus novel juga sudah mencium bau kejanggalan - kejanggalan seperti diungkapkan barang bukti yang hilang yaitu cangkir dan botol yang diduga digunakan untuk menyiram air keras ke novel itu tidak disimpan dan didokumentasikan dengan baik.
Tim advokasi Al Ghifari Aqsa juga mengungkapkan bahwa tidak terdapat penjelasan dan uraian logis mengenai hubungan terduga pelaku dengan bukti - bukti dan keterangan saksi saat periode awal penyelidikan. Hal itu menjadi fakta yang logis bahwa penanganan kasus penyerangan terkait dengan tugas dan pekerjaan Novel Baswedan saat itu yang menjabat penyidik KPK itu sebagai bukti upaya mematikan dan melumpuhkan KPK dengan perencanaan jahat menutupi kasus yang melibatkan " pelaku utama ".
Hal ini juga sebagai bukti ketidakbecusan dan ketidakprofesionalan Jaksa dalam memberikan vonis satu tahun yang membuat kecewa bagi para aktivis anti Korupsi dan pihak lainnya yang berupaya menyelamatkan negara ini dari para tikus - tikus yang menggerogoti anggaran untuk kepentingan pribadinya.Â
Semoga saja, suatu saat akan terungkap siapa dalang utama dibalik penyiraman air keras kepada Novel Baswedan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI