Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Terbunuh Sepi

11 Mei 2020   11:00 Diperbarui: 11 Mei 2020   11:05 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan menyimpan rekam

Dulu sebelum pisah menerkam 

Kau sudah tertanam di inti jiwa

Ku pastikan hingga tubuh tiada nyawa

Kini hanya berkutat dengan kenangan 

Hadirmu hanya sebatas angan 

Biar ku andalkan imaji 

Lekas setelah kau ingkari janji

Ini tentang perasaan

Tidak berkesudahan 

Bahwa padamu aku pernah menaruh harap

Tak pisah namun bersama menetap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun