Mohon tunggu...
lukluil maknuna
lukluil maknuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

hoby : travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ: Pemberdayaan Wirausaha Kerupuk Keluntung Pasinan, Desa Singojuruh di Masa Pandemi

29 Agustus 2021   17:28 Diperbarui: 29 Agustus 2021   18:11 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singojuruh merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini terletak di tengah-tengah Kecamatan Singojuruh, tepatnya di jalan Letjen S. Parman, No. 23. Lokasi desa singojuruh merupakan lokasi desa yang sangat strategis, yang mana posisinya terlewati oleh jalan utama di kecamatan Singojuruh dan jalan utama menuju wilayah kecamatan Sempu. 

Desa Singojuruh termasuk golongan desa yang padat penduduk, namun dibalik hal tersebut masih terdapat lahan persawahan yang terbentang luas dan aliran sungai yang bersih dan jernih. Desa Singojuruh terdiri dari beberapa dusun diantarannya yaitu Dusun Pasinan barat, Dusun Pasinan Timur, Dusun Kunir, Dusun Welut, Dusun Klatakan, Dusun Juruh, Dusun Krajan Barat, Dusun Krajan Timur, Dusun Krajan Selatan dan Dusun Kemiren. 

Luas desa Singojuruh yaitu 5,08 Km2, dengan jumlah penduduk mencapai 6.684 jiwa. Letak geografis desa Singojuruh yaitu dibagian selatan berbatasan langsung dengan desa Gumirih, dibagian utara berbatasan langsung dengan desa Padang dan Singolatren, di bagian barat berbatasan langsung dengan Desa Cantuk, dan di bagian timur berbatasan langsung dengan desa Alasmalang dan Desa Gambor.

        Gambar 1. Kantor Desa Singojuruh (Dokpri)
        Gambar 1. Kantor Desa Singojuruh (Dokpri)

                                                                                      

Masyarakat desa Singojuruh mayoritas bermata pencaharian sebagai wirausaha, buruh harian dan petani. Desa singojuruh memiliki potensi dalam bidang pertanian karena pekerjaan  yang paling banyak di tekuni oleh masyarakat Singojuruh yaitu sebagai petani lahan pertanian yang luas, namun disamping hal tersebut masyarakat desa Singojuruh juga banyak yang menekuni kemampuannya dalam berwirausaha ataupun berdagang. 

Potensi wirausaha (UMKM) yang ada di desa Singojuruh diantarannya yaitu: penjahit, toko klontong, warung makan, penjual tembakau, toko baju, penjual gorengan, dan wirausaha kerupuk keluntung.

UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Berkembangnya UMKM di suatu daerah dapat membantu mendongkrak perekonomian pada daerah tersebut.  Munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia memberikan dampak buruk pada semua aspek, terutama pada aspek kesehatan dan ekonomi.  

Sebagian UMKM di Indonesia, terutama  diwilayah pedesaan pada saat ini  telah mengalami krisis perekonomian, yang disebabkan oleh berkurangnya daya beli konsumen dan prospek pasar yang menurun. Hal tersebut menjadi tantangan terbesar bagi pemilik usaha dalam menjalankan usahannya. 

Daya beli konsumen yang menurun akan memberikan dampak negatif pada pendapatan mitra usaha. Ternyata permasalahn tersebut juga dialami oleh sebagian besar UMKM yang ada di singojuruh, salah satunya dialami oleh ibu Sunaiyah, seorang wirausaha keluntung.

Usaha kerupuk keluntung ini merupakan usaha yang memiliki potensi tinggi untuk di kembangkan dan menjadi ciri khas desa Singojuruh, terutama  dusun pasinan, hal ini karena kerupuk keluntung ini hanya di buat di pasinan-Desa Singojuruh, dan memiliki bentuk yang unik, selain itu juga memiliki rasa yang khas dan enak. 

Berdasarkan hal tersebut , penulis sebagai mahasiswa KKN BTV III  ingin membantu para pemilik usaha kerupuk keluntung di Pasinan- Desa Singojuruh untuk mengembangkan usahannya agar lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya masyarakat Singojuruh saja. 

Produksi kerupuk keluntung ini mengalami  penurunan  dikarenakan munculnya wabah pandemi covid-19, sehingga menyebabkan pendapatan wirausaha  menurun. 

Berkurangnya pesanan juga menjadi faktor berkurangnya produksi usaha kerupuk keluntung. Pemesanan ini biasannya dilakukan oleh orang punya hajatan seperti, nikahan, khitanan, salamatan dan lain-lain, sedangkan saat ini masyarakat tidak di perbolehkan untuk melakukan acara tersebut sehingga banyaknya kerupuk yang dijual juga menurun. 

Penjualan kerupuk keluntung biasanya hanya dijual menggunakan tas kresek kecil hingga besarDisini saya memiliki inovasi untuk membantu para wirausaha keluntung untuk menjual prodaknya dan membantu menginovasi branding dan packaging produk sehingga produk dapat memberikan daya tarik tersendiri pada konsumen dan mampu dikenal dengan mudah oleh masyarakat luas. 

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para wirausaha kerupuk keluntung dan dapat mengembangkan inovasi dalam usahanya.

             gambar 2. Kerupuk Keluntung (Dokpri)
             gambar 2. Kerupuk Keluntung (Dokpri)

                                                                                          

Adapun program kerja yang penulis lakukan selama KKN berlangsung yaitu pada minggu pertama saya melakukan observasi permasalahan pada wirausaha dan melakukan pengenalan/pemaparan program kerja pada sasaran. 

Pada minggu kedua penulis melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan dan penggunaan branding dan packaging kepada para pemilik usaha kerupuk keluntung.  

Di Minggu ke tiga penulis melakukan sosialisasi pemasaran dan pelatihan pembuatan akun sosmed dan marketplace untuk promosi dan penjualan produk kepada para pemilik usaha kerupuk keluntung, pada minggu ke empat akan melakukan pendampingan proses pembuatan produk kerupuk keluntung, melakukan branding dan pengemasan produk dan melakukan penjualan produk secara online maupun offline. ( Luk Luil Maknuna/Desa Singojuruh/L. Dyah Purwita WSWW,S. )

        gambar 3. Canvas Program kerja (Dokpri)
        gambar 3. Canvas Program kerja (Dokpri)

                                                                                              

      Gambar 4. Roadmap (Dokpri)
      Gambar 4. Roadmap (Dokpri)

                                                                                                          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun