Mohon tunggu...
lukluatul adawiyah
lukluatul adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lukluatul Adwiyah

umur: 21 tahun tanggal lahir: Bondowoso, 02 Februari 2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Promosi Digital Dongkrak Pemasaran Usaha Kue Ala Mahasiswi KKN UNEJ

2 September 2021   07:05 Diperbarui: 2 September 2021   07:06 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PROMOSI DIGITAL DONGKRAK PEMASARAN USAHA KUE ALA MAHASISWI KKN UNEJ

Dalam rangka mengabdi kepada masyarakat sekaligus mengimplementasikan Ilmu yang telah didapatkan Universitas Jember melepas 3.701 Mahasiswa untuk melaksanankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan secara individu sesuai dengan domisili masing-masing mahasiswa, yang disebut sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III (BTV 3).

Kali ini, Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNEJ terdiri dari 5 program yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, Program Penanganan Stunting dan Aki Akb.

Dalam tujuan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan Seorang Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) bernama, Lukluatul Adawiyah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Hubungan Internasional dalam program KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 14, dengan Dosen Pembimbing Lapang dr. Yudha Nurdian, M.Kes. berupaya untuk mendongkrak omzet usaha penjualan mikro kue basah dengan mengggunakan inovasi strategi pemasaran melalui media sosial.

Rumah Kue B. Arif adalah sebuah usaha yang dibangun oleh Ibu Arif bersama dengan suaminya. Usaha ini dibangun tepatnya di tahun 2012 atas dasar pengalaman yang diperoleh  Ibu Arif semasa bekerja di sebuah perusahaan kue di kotanya,  setiap hari ia jalani dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesabaran, kurang lebih ia berkerja di perusahaan itu selama 6 tahun dengan teliti dan penuh dedikasi yang tinggi pada akhirnya beliau berhasil menguasai banyak sekali ilmu yang didapat selama ia bekerja di perusahaan kue itu, dari teknik membuat adonan dari berbagai macam kue, teknik memasak kue, kemudian takaran adonan seberapa banyak tepung yang harus dicampurkan, trik-trik dalam memasak berbagai macam kue, hingga teknik waktu seberapa lama kue harus di oven atau di steam pun sudah di luar kepala beliau kuasai.

Keyakinan beliau waktu itu adalah jika kita bekerja dengan penuh dedikasi dan kesabaran maka kita akan menguasainya dan pekerjaan yang awalnya berat lama kelamaan akan terasa ringan dan menyenangkan, mungkin karena kita sudah menguasainya.  Berkat keuletan dan tekad yang kuat pada akhirnya beliau memutuskan untuk membuka sendiri usaha pembuatan kue basah di rumahnya, tanpa adanya bangunan fisik, oleh karena itu usaha kuenya diberi nama Rumah Kue B. Arif.

Pada awal Rumah Kue B. Arif berdiri tidak banyak orang yang mengenalnya, bahkan sangat jarang sekali orang dari luar desanya untuk datang ke rumahnya dan memesan kue-kue nya, hanya tetangga nya saja yang mengenal usahanya. Namun, setelah beberapa bulan berjalan usahanya mulai dikenal oleh orang-orang di kampung sebelahnya, namun tetap saja usaha tersebut masih merangkak dari mulut ke mulut dalam artian Rumah Kue B. Arif dikenal hanya dari perbincangan yang terjadi antara satu orang dengan orang yang lainnya belum ada tindakan yang berarti untuk dapat mengenalkan usahanya. Namun, sepinya pembeli dikala tidak ada sama sekali pelanggan yang datang untuk membeli kuenya bukanlah aral melintang yang membuat langkah Ibu Arif dan Suaminya berhenti melangkah, baginya hal tersebut hanyalah kerikil di tengah jalan yang perlu kita singkirkan dengan sekali dorongan kaki, menurut Ibu Arif, jika hanya kerikil saja kita sudah berhenti apalagi dengan batu besar di tengah jalan nanti.

Ibu Arif percaya bahwa segala hal membutuhkan proses untuk menjadi sesuatu yang bernilai, ibarat emas di dasar sungai kita hanya perlu memilah butiran biji emas di antara pasir sungai sampai kau menemukannya. Dalam artian yang berharga akan selalu berharga, emas sekalipun di sungai atau di dalam tanah tetaplah emas, orang akan berbondong-bondong mencarinya karena ia berharga. Ibu Arif berkata bahwa pada masa-masa sulitnya itu hal yang ia lakukan adalah tetap menjaga kualitas kue-kue nya tidak mengurangi takaran adonan atau mengurangi ukuran kue, baginya menciptakan image bahwa kue yang ia buat adalah kue yang orisinil dan dibuat dengan takaran yang tepat akan menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi di hati pelanggannya, hal itulah yang nantinya akan membuat usahanya beserta kue-kue nya berharga dihadapan pelanggannya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Berkat kepercayaannya itulah usahanya dapat bertahan hingga sampai saat ini, hari demi hari beliau lalui dengan semangat tinggi hingga kue-kue nya dikenal dengan kelezatannya dan keunikan bentuknya. Kemudian seiring dengan tetap mementingkan kualitas akhinya kue-kuenya samakin luas dikenal masyarakat di desa-desa tetangganya. Pesanan yang masuk pun lumayan banyak, hingga membuat ia dan suaminya kewalahan namun hal tersebut membuatnya sangat bahagia. Apalagi ketika musim hajatan seperti pernikahan, khitanan, haul, hari-hari besar keagamaan pesanan yang beliau terima melonjak tinggi, namun beliau tetap melakukannya dengan mengedepankan rasa dedikasi yang tinggi terhadap usahanya itu.

Sayangnya, dengan merebaknya virus covid-19 ini membuat penjualan kue-kue nya kembali menurun. Segala kebijakan pemerintah yang memutuskan untuk lockdown, PPKM, dan lain sebagainya membuat hampir seluruh kegiatan masyarakat menurun, tak terkecuali kegiatan perekonomian pun juga ikut menurun yang mengakibatkan daya konsumsi masyarakat pun juga ikut menurun karena masyarakat harus berhemat dalam menghadapi situasi pandemi saat ini. Akibatnya, usaha-usaha kecil pun juga mogok ibarat kata yang tadinya berlari tiba-tiba harus ngesot, kesabaran sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi ini, karena bukan hanya kita saja yang mengalaminya, semua orang disekitar kita pun ikut mengalami hal serupa.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Oleh karena hal tersebut saya bersimpati dan berkeinginan untuk dapat membantu pemasaran kue Ibu Arif ke ranah yang lebih luas melalui media sosial, jika pemasaran yang sebelumnya dilakukan tanpa adanya aksi yang nyata dan hanya berdasar dari mulut ke mulut kali ini saya ingin membantu usaha kue Ibu Arif agar dapat dikenal orang-orang dari semua kalangan melalui media sosial. Pertama tama yang akan saya lakukan adalah pengenalan terhadap usaha kue ini, kemudian ketika saya menemukan permasalahan yang terletak pada pemasaran saya kemudian akan mencari kira-kira sosial media apa yang kiranya cocok untuk memasarkan kue basah Bu. Arif.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tahapan selanjutnya setelah saya menemukan sosial media yang cocok dijadikan platform untuk mempromosikan produk ibu arif saya memulai untuk membuat akun sosial media tersebut kemudian membuat logo, foto-foto, serta video  produk yang nantinya akan di edit dan di publish di media sosial tersebut. Kerjasama dengan akun-akun yang memiliki followers yang banyak pun diperlukan akan views dari produk jualan Bu. Arif pun ikut meningkat. Dengan begitu, pemasaran akan semakin massive sehingga produk-produk Ibu Arif dapat dengan mudah dikenal di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun