Mohon tunggu...
Luki Safriana (2)
Luki Safriana (2) Mohon Tunggu... -

Pendidikan terakhirnya adalah S2 Magister Bisnis Administrasi School of Busines and Management ITB dan berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan tercatat sbg salah satu dari 23 wisudawan program pasca sarjana ITB berpredikat cumlaude di acara wisuda ITB maret 2005. Lulusan Fakultas Kehutanan IPB dan termasuk aktivis kesenian yang paling diakui eksistensinya pada masanya. Meraih beberapa penghargaan penting dalam bidang kesenian yang diakui di lokal bogor, propinsi dan nasional dalam hal film dan teater. Dengan berbekal pengalaman berkeseniannya yang kemudian membawanya dapat menembus tes di banyak perusahaan dalam waktu singkat. Pengalaman menembus dan membombardir HRD perusahaannya sampai level user, diantaranya sbb : Jakarta Honda Center (sampai user tes, jumlah tes 5 kali), Bank Danamon (sampai level 4), Olympic Furniture (tidak diambil, lulus sampai tes terakhir), Multitehaka Bosch principal (sampai tes user), Columbia (sampai tes user), Danapaint (sampai tes user) dan beberapa perusahaan lainnya. Pengalaman profesionalnya (2006-2007) : menjadi project manager termuda di Departemen Marketing and Product Development Call Center PT Infomedia Nusantara (member of Telkom Group) dengan nilai revenue project sekitar 1,5 milyar untuk 5 project besar (2005-2006); menjadi dan terpilih dalam program manager development Multiplus dan branch head development program PT. Astra International Tbk (2006 – 2007), Branch Head Management Program Electronic Solution (2009) dan menjadi Direktur Operasional Flux And Play PT Pinarada Media Internasional (2009-2010).Sekarang aktif dalam mengembang bisnisnya di Kertas Terbang Graphic Design (http://www.kertasterbang.com), Klinik Pencari Kerja Indonesia http://www.sabtuyangindah.com dan sedang merintis perusahaan berbasis asset management (PT.Baskara Star Capital) serta beberapa bisnis lainnya serta menjadi Direktur Program di PlayGround Theater Institute sebuah kelompok mini teater yang berpusat di Kota Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara membuat Curriculum Vitae Yang Konyol ?

14 Juni 2011   04:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:32 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Judul yang ngeledek atau memang begitu gan judulnya ? Yah biar lah, karena trit ini saya selalu ingin membahasnya dari sisi yang agak "sinting" dan biar pada "mikir" bahwa pondasi suatu pemahaman itu penting. Lagian seringkali masalah ini kan sudah terlalu sering dibahas. Percaya deh. Jadi mungkin dianggap basi atau santailah. Padahal tanpa pemahaman yang baik, terencana dan mantap, maka tools ini bisa menjadi tools maut atau tools yg membawa benjut di awal . Namanya juga konyol, pastilah banyak yang mengikutinya atau bahkan saking banyaknya ga ngerasa konyol. Tawaran di lapak sebelah yang memfokuskan pembahasannya juga tersaji di kaskus. Apa lagi. Kalau gitu ngapain agan buat trit ini ? Trit ini membangun suatu pondasi pemahaman dari hulu ke hilir dengan garapan secara bertahap, kuasai jengkal demi jengkal. Ingat yah jengkal demi jengkal . Sehingga agan menjadi pribadi jobgetter yang tangguh. Bukan job seeker yang konyol dan selalu menyebut gagal dan menyebutkan mencari kerja itu sulit, maaf kalau yang bermental seperti ini, anda gagal dan failed dalam mempelajari trit ini. Berikut cara membuat curriculum vitae yang konyol 1. Ejaan dan tata bahasa yang ngawur dan tidak benar Ini sudah jelas yah ! Pihak perusahaan merasa agan/ajeng melamar dengan ala kadarnya saja dan tidak cukup bekerja keras. Ujung2nya kesan yg ditampilkan seolah agan/ajeng hanya lewat saja dan tidak paham mengenai berbahasa yang baik. Bagaimana mau dipekerjakan ? 2. Terlalu bertele-tele dan panjang tidak penting Informasi yang disampaikan tidak singkat, bertele-tele, tidak relevan dan membuat bete. Ditambah lagi tidak nyambung dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Identitasnya seperti terlihat "mendongeng" dan "tidak to the point". Berlebihan dan banyak ngulang2 3. Tampilan busuk, payah dan tidak enak dilihat mata Fotokopi, tinta tidak jelas dan ala kadarnya saja, adalah ciri point ini. Ditambah lagi resumenya tidak rapi secara susunan dan secara keselurhan acak2n. Semakin busuk adalah banyak dilipat-lipat. 4. Terlalu pendek informasi yang ditampilkan Tidak cukup data untuk menilai yang memungkinkan perusahaan dapat mengevaluasi agan/ajeng, alias infonya kependekan, shingga agan/ajeng tampak gak jelas dimata mereka 5. Terlalu membual, meragukan dan berlebihan Content isi agan/ajeng mencerminkan sesuatu yang "mengherankan" cenderung membual dan berlebihan sehingga ini membuat "ragu" hrd kepada agan/ajeng ujung2nya alamat gone deh Jadi mungkin masih adakah agan/ajeng yang membuat cv konyol dengan ciri-ciri diatas ? Lantas bagaimana menilainya ? Cobalah agan/ajeng jujur pada diri sendiri dan "menilai" sendiri apa yang telah agan/ajeng buat , kalau tidak bisa ya cari yang "ahli" jangan yang 1 latingan alamat ambil kesimpulan sendiri.. Nah, menurut agan/ajeng , membuat cv yang baik bagaimana ? Yah sudah jelas banget jawabannya : BUATLAH CV YANG KONYOL KALAU PENGEN GONE !! Go Go Bomb HRD (GGBh) Salam Bombardir HRD dan pasti tembus Doaku terdalam semoga para job getter mendapatkan pekerjaan impian yang dinanti dan dicari Hormat & salam kekeluargaan terhangat dari : Luki Safriana MBA Trainer dan Motivator Dunia Kerja Indonesia Join @ FB Komunitas bombardir hrd dan pasti tembus my fb @ FB http://www.facebook.com/safriana http://www.sabtuyangindah.com @ PM by email : sabtuyangindah@gmail.com Kaskus Link : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5194193

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun