Mohon tunggu...
Lukianto Suel
Lukianto Suel Mohon Tunggu... Freelancer - Biasa, tak ada yang istimewa

Menulis itu seperti berbicara tanpa lawan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian di Padang Cinta

15 Desember 2023   20:46 Diperbarui: 15 Desember 2023   21:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali aku menari-nari

Dipadang cinta yang tak seharusnya

Yang tersaji melalui pintu hati

Melewati begitu banyak musisi...

Kendali diri menjadi semakin tipis,

Aku menari semakin menggila

Karena tarian yang tak seimbang, tak beraturan

Tak ada penonton tak ada juga yang bertepuk tangan

Tarian demi tarian

Aku gerakkan tanpa rasa lelah,

Sambil meneriakkan namamu

yang untuk kesekian kalinya

Nampak tersenyum semakin menggoda..

Akhirnya mentari tenggelam

Senja melarut

Malam semakin gelap, semakin kelam

Namun tetap saja tarianku tak mau berhenti..

Disaat kilat bertaburan dilangit dan

Hujan angin menyapu padang cinta

Akhirnya aku terjerembab

Melewati tengah malam

Aku pandang langitNya yang kelam..

Astagfirullah, Aku justru telah melupakan cintaNya Yang jauh lebih indah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun