Kembali aku menari-nari
Dipadang cinta yang tak seharusnya
Yang tersaji melalui pintu hati
Melewati begitu banyak musisi...
Kendali diri menjadi semakin tipis,
Aku menari semakin menggila
Karena tarian yang tak seimbang, tak beraturan
Tak ada penonton tak ada juga yang bertepuk tangan
Tarian demi tarian
Aku gerakkan tanpa rasa lelah,
Sambil meneriakkan namamu
yang untuk kesekian kalinya
Nampak tersenyum semakin menggoda..
Akhirnya mentari tenggelam
Senja melarut
Malam semakin gelap, semakin kelam
Namun tetap saja tarianku tak mau berhenti..
Disaat kilat bertaburan dilangit dan
Hujan angin menyapu padang cinta
Akhirnya aku terjerembab
Melewati tengah malam
Aku pandang langitNya yang kelam..
Astagfirullah, Aku justru telah melupakan cintaNya Yang jauh lebih indah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H