Mohon tunggu...
Lukas Rahman
Lukas Rahman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Komentator

Penikmat bola, pecandu cola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Irfan Bachdim, Harapan di Tengah Gesekan Manajemen dan Suporter PSS Sleman

13 Februari 2020   03:51 Diperbarui: 13 Februari 2020   10:24 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigata Curva Sud saat laga PSS vs Persija tahun 2016 (Foto: bcsxpss.com)

Namanya sempat menjadi primadona persepakbolaan Tanah Air satu dekade lalu. Tepatnya dalam gelaran Piala AFF 2010. Momen di mana euforia masyarakat Indonesia terhadap timnasnya begitu tinggi. Termasuk mungkin karena kehadiran sosoknya.

Ya, dia adalah Irfan Harrys Bachdim.

Bersama Christian Gonzales, ia menjadi magnet timnas kala itu dan membuat Stadion Utama Bung Karno selalu membludak. Sayang memang, meski bermain baik sepanjang turnamen, Indonesia tampil antiklimaks di partai final dan harus menatap getir gelar di depan mata diboyong Malaysia.

Hingga kini sebenarnya masih banyak yang salah kaprah mengenai status kewarganegaraannya. Irfan Bachdim dianggap merupakan pemain naturalisasi seperti halnya Christian Gonzales, Kim Kurniawan, atau Stefano Lilipaly. Padahal bukan.

Meski lahir dan tinggal lama di Belanda, ia memilih kewarganegaraan Indonesia saat berusia 17 tahun. Namun baru di usianya yang ke-22 lah ia memutuskan berkiprah di tanah leluhurnya ini. Ia dipinang Persema Malang setelah sempat seleksi di Persija Jakarta dan Persib Bandung.

Sempat merantau ke Thailand bersama Chonburi FC serta ke Jepang membela Ventforet Tofu dan Hokkaido Consadole Sapporo pada medio 2013-2016, Irfan kembali ke Indonesia untuk bergabung dengan Bali United.

Selama 3 tahun membela Serdadu Tridatu, ia bermain di 66 laga dengan mencetak 13 gol dan mempersembahkan 1 gelar Liga 1 musim lalu.

Namun di Bali ia tampil tak begitu mentereng dan bukanlah pilihan utama pelatih. Namanya seolah meredup di bawah bayang-bayang pemain lain yang bermain lebih konsisten, seperti Lilipaly atau Spasojevic.

Musim 2020, Bali United yang dihadapkan pada jadwal padat, mengontrak banyak pemain baru. Hal ini membuat Irfan seakan terpinggirkan, padahal ia masih memiliki potensi untuk bermain reguler.

Hanya saja sepertinya Irfan mencoba realistis. Proses transfer pun terjadi, membawa Irfan berlabuh di klub PSS Sleman. Sempat dirumorkan batal pindah, tapi per 12 Februari 2020 ia resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Super Elja.

"Saya sangat senang bisa berkumpul sama PSS. Semoga saya bisa bantu tim, kasih experience saya ke pemain-pemain muda," katanya dalam konferensi pers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun