Video hendaknya dibuat dengan kualitas yang baik. Hal tersebut bertujuan agar penonton nyaman ketika menonton. Apabila dalam video disertakan gambar atau foto, sebaiknya hal-hal yang disertakan itu juga jelas (tidak blur).Â
5. Kesesuaian antara pencahayaan dengan konten yang ditampilkan
Kesesuaian pencahayaan dengan konten sangat penting. Hal ini berguna untuk membangun suasana yang tepat ketika menonton video.Â
6. Transisi antar scene urut, runtut, dan logis
Transisi ini berguna agar penonton tidak bingung dan mudah memahami isi video.Â
7. Angle kamera, latar musik, efek suara, dan teknik pengambilan gambar menarik dan tidak monoton.Â
Kriteria tersebut berfungsi agar penonton tidak cepat merasa bosan. Video yang baik ialah mampu menarik dan mempertahankan atensi penonton. Video yang atraktif mampu mempertahankan atensi penonton. Namun, video tidak perlu ditambah efek yang tidak perlu, sehingga tidak terkesan norak yang dapat membuat penonton jengkel.Â
Berikut adalah contoh video yang baik beserta ulasannya.
Secara singkat, video tersebut membahas sebuah warung steak di daerah Bandung. Konten kreator mencoba mencicipi menu makanan dan minuman di sana, kemudian menceritakan bagaimana rasa makanan dan minuman, serta suasana warung tersebut. Berikut ulasan video berdasarkan 7  kriteria video yang baik.Â
1. Kejelasan Konten dan Pengenalan Konten
Judul video tersebut ialah "GILA!!! STEAK TERBESAR DI INDONESIA". Pada bagian pembuka, sekitar 59 detik, pembuat video telah mengenalkan topik video, yakni mencicipi steak terbesar di Indonesia. Klaim steak terbesar tersebut bukanlah dari si pembuat video, melainkan dari warung yang menyajikan steak tersebut. Dengan demikian, konten video tersebut sangat jelas yakni video mengenai steak terbesar di Indonesia yang berada di Bandung.Â