Mohon tunggu...
Lukas Budi
Lukas Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Biografometrik Nusantara

Biografometrik Nusantara (grafonomi,deteksi kebohogan, tes integritas, )

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Serangan Siber Merajalela 2

2 Juli 2024   15:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:16 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kriminal Siber atau aktivis hack ini mempunyai motif berbeda -beda dalam melakukan serangannya , mendapatkan uang ,pelaku dapat dari luar atau dari dalam organisasi; balas Dendam, marah terhadap target; mischief, biasanya pelaku hanya ingin berexperimen atau mencobai seberapa kuat keamanan siber target, hanya untuk fun; Ceroboh atau Pengabaian biasanya ini akibat dari internal sendiri;  perkembangan terakhir memasukkan motif perang.

Kemudian targetnya adalah begitu banyak disuatu negara baik perorangan, organisasi , Lembaga. Dampak dari serangan ini dapat merugikan secara materi, kerusakan sistem, keamanan negara, secara psychologis merusak kepercayaan diri baik pribadi, organisasi atau negara.

Pertanyaannya,bagaimana menanggulangi serangan siber ini ? yang tidak dapat dihindari sifat dasar dari kemajuan teknologi , semakin berkembang teknologi yang digunakan meningkatkan juga resiko dari serangan siber kalau tidak dikelola secara serius, dengan ancaman serangan siber yang serangannya semakin meningkat, Apakah hanya mengandalkan patroli siber dan Badan Siber ? atau setiap institusi memperkuat Pertahanan dan perlindungannya sendiri.

Sedikit keluar dari topik bahasan tetapi masih ada hubungannya yaitu dengan rencana ibukota baru Nusantara dengan konsep Smartcity, yaitu suatu kota yang bertujuan memperbaiki kwalitas hidup penduduknya melalui smart technology. Pelaksanaannya dengan menyatukan informasi dan teknologi komunikasi untuk supaya kota bekerja secara efisien, sudah merupakan sifat resiko bersifat inherent semakin maju teknologi yang digunakan akan bertambah pula resiko dan kerentanannya dan ini yang harus diantisipasi.

Untuk mengantisipasi serangan siber, sebagai titik pijak perlu memahami Cyber Security Landscape, di ibaratkan seperti mata uang dikedua sisinya tidak dapat dipisahkan, untuk keamana siber harus memahami lebih dulu Cyber Trheat Enviroment.Setiap Organisasi perlu mengetahui potensi cyber risk pada sistem di organisasinya masing masing, termasuk kerentanan/vulnerabellities pada sistem dan jaringannya sehingga manakala terjadi serangan siber dari para Hacker dan AktivisHack, organisasi dapat menghadapinya.

Cyber security Landscape disini tidak fokus pada keamanan dari aspek digital dan system jaringannya saja tetapi menyangkut secara keseluruhan organisasi yaitu orangnya, peralatan,system dan budget nya juga.

Contoh, cyber security landscape menyangkut banyak aspek di organisasi seperti, personil didalam yang berhubungan dengan teknologi harus mendapatkan pelatihan yang cukup, SOP keamanan dari setiap ruangan memerlukan aturan yang tegas , tidak diperbolehkan sembarang orang memasuki ruangan yang sensitive, masing masing ruangan dilengkapi ID card dan ID ini dilarang keras untuk dipinjamkan, komputer tidak diperbolehkan dalam keadaan on line bila operatornya tidak ditempat , password yang kuat, aplikasi dan anti virus yang selalu di update.

Maka tidak setiap organisasi mendirikan patroli Siber tetapi setiap pribadi dan organisasi untuk memahami lebih dulu resiko dan kerentanan system dan aplikasi untuk mengantisipasi serangan siber,namun tidak akan berhasil dengan maksimal menghadapi serangan siber kalau  manager puncak  tidak punya  komitmen terhadap keamanan siber, semoga berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun