Mohon tunggu...
Lukas Budi
Lukas Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Biografometrik Nusantara

Biografometrik Nusantara (grafonomi,deteksi kebohogan, tes integritas, )

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Indonesia Bukan Sapi Perah

17 Oktober 2022   12:27 Diperbarui: 18 Oktober 2022   00:53 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang PNS,Pegawai Negeri Sipil,  Iwan Budi Paulus, Bapenda  di semarang yang berani menyuarakan kebenaran akan dimintai keterangan Ditreskrim Polda jateng, PNS ini rencananya akan diklarifikasi keterangannya atas  dugaan terjadinya  tindak pidana korupsi di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang,  tetapi belum sempat memberikan klarifikasi di Ditserse Polda Jateng, tubuhnya  ditemukan mati terpotong- potong dan hangus dibakar (SuaraJawaTengah.Id 6/9/22).

Kejadian  pembunuhan  ini dapat menimbulkan persepsi terror dimasyarakat  berupa pesan kepada  orang yang ingin  berkata jujur terhadap kejahatan korupsi(tersangka belum ditemukan), "  jangan coba coba  berani seperti dia  ya, atau mau tubuhmu terpotong- potong dan dibakar" , hal ini akan menimbulkan terror & ketakutan di masyarakat untuk berkata benar dan jujur.

Ketakutan ini dapat menyebar dengan cepat ke masyarakat, akibat dari ketakutan ini orang menjadi apatis,  menjadi kurang peka terhadap penyimpangan penyimpangan yang terjadi di sekelilingnya. Kekerasan   ini kalau dilakukan terus menerus menjadikan masyarakat takut berkata jujur, press  juga takut untuk menjadi media kontrol, jangan menjadikan Indonesia Kembali ke sejarah puluhan tahun silam Kembali lagi. .  

Indonesia yang saat ini sedang dengan susah payah ingin mereformasi kultural, salah satunya  pemberantasan korupsi dan sejenisnya, dengan adanya peristiwa pembunuhan terhadap seorang PNS yang berkeinginan berkata  jujur , memperjuangkan integritasnya dapat  menjadi suatu  hambatan.

PNS yang jujur adalah asset bangsa yang menjadi  salah satu penopang terbentuknya pemerintah yang bersih,menurut Transperancy International bahwa kunci sukses pemerintahan yang bersih selain peradilan yang independent yaitu pegawai negri (PNS) yang mempunyai standart integritas yang tinggi (kompasiana,politik,"lawan koruptor kalau indonesia merdeka dari korupsi" 8/8/22)

Tersentak pikiran ini teringat kembali kisah- kisah masa lalu. Alkisah Puluhan tahun yang lalu,  masyarakat cenderung ketakutan dan  apatis, Press kurang berfungsi sebagai kontrol sosial oleh karena ketakutan , berpikir yang penting selamat. 

Keadaan  dan kondisi seperti ini  menguntungkan oknum oknum dilingkar penguasa,  mengakibatkan penyimpanagan dan  ketidak adalian merajalela, masarakat diam dan press juga diam .  Secara sistemik Terjadi  terus menerus dan Pada saat kondidi Ekonomi global guncang ikut goncanglah pemerintahan Indonesia.

Kalimantan, Sumatra dan pulau pulau lainnya  yang dulu mempunyai  hutan tropis yang kaya akan berbagai jenis flora dan fauna serta kandungan mineral dan tambang  di eksploitasi dengan semena mena oleh oknum oknum  yang dekat dengan kekuasaan, melihat dan mengetahui peristiwa ini masyarakat dan press diam, apatis  tidak berani berkomentar. 

Kondisi alam yang dieksploitasi terus menerus  tergerus hampir habis, reboisasi yang tidak jalan,alam mengalami kerusakan, BUMN defisit terus ,entah kemana keuntungannya,  hanya Sebagian kecil  hasil dari proses produksi ini yang masuk ke kas Negara,  Padahal  semua itu milik dan hak pemerintah untuk kesejahteraan  seluruh bangsa Indonesia. Malah Uang hasil produksi itu masuk keoknum oknum  atau kelompok  tertentu. 

Lebih menyedihkan, kemudian uang hasil  eksploitasi ini disimpan dan ditanam diluar negeri, bukan untuk kesejahteraan  ekonomi bangsa Indonesia, keadaan inilah dapat digambarkan .Indonesia seperti sapi perahan.

Indonesia jangan dijadikan sapi Perahan lagi, Kondisi saat ini, semoga tidak ada lagi yang berperilaku  seperti ini , Ada teman yang selalu mendengung dengungkan, "sudah saatnya Kembali ke hal yang benar" .

Mengapa Sebagian pengusaha dan pelaku bisnis  saat ini cenderung menyimpan dan  menanam uangnya di luar negeri?, pernah ditanyakan ke pelaku bisnis dan memberikan jawaban sebagai berikut, mengapa menyimpan uangnya diluar negeri? ,merasa tidak aman/insecure menyimpan uangnya diperbankan Indonesia, jaminan keamanan kurang, 

Selain itu   sering data data kita bocor tersebar dimana-mana kemudian pada saat mau mengambil uang  dalam jumlah besar, di perlambat atau susah dengan berbagai alasan.

Jawaban diatas bukan untuk generalisasi, dan  tidak termasuk " pelaku bisnis"  yang melakukan pencucian uang/moneyloundering. Atau pengusaha hitam, yang memang mereka memindahkan uangnya keluar negeri dalam rangka di cuci dengan tujuan menghilangkan jejak  seolah olah uangnya pada saat masuk lagi ke Indonesia  adalah uang yang halal bukan dari hasil kejahatan.

Bagaimana pelaku bisnis memindahkan uangnya keluar negeri?

Cara  memindahkan uangnya ke luar negeri, ialah manakala pelaku bisnis ini  bertransaksi , melakukan transaksi bisnisnya  diluar negeri dan tentu saja tidak menggunakan bank pemerintah Indonesia atau dengan cara  membuat kesepakatan dengan  patner bisnisnya  seolah -olah membeli sesuatu barang atau mesin  untuk suatu proyek.

Mengapa terjadi seperti ini? Apakah karena loyalitas yang rendah terhadap bangsanya sendiri?Apakah karena Nasionalisme yang rendah ?

Rekomendasi dari  Transparacy International, kunci suksesnya menjadi negara yang bersih dan dipercaya  adalah membangun  politik yang jujur, press yang dijamin kebebasannya, mendapatkan akses untuk mengetahui anggaran belanja daerah ataupun negara, pegawai negri yang berintegritas  dan  sistem peradilan yang independent.

Bagaimana  perilaku pengusaha luar negeri  dalam berbisnis, saya dapat data  beberapa   pengusaha Jepang dan dan konsultan Amerika

Si pebisnis  Jepang  yang berinvestasi di Indonesia  bila melakukan transaksi bisnis menggunakan  bank asal negaranya, malah penggunaan komponen produknya mengambil langsung dari jepang walaupun harga  lebih mahal. 

Demikian juga Konsultan Amerika yang bekerja di Indonesia  kalau tugas keluar kota,  prioritas pertama didalam penggunaan hotel selalu menggunakan  hotel yang di Kelola oleh manajemen Amerika. Perilaku- perilaku yang seperti ini patut  dicontoh, rasa memiliki dan loyalitas terhadap negaranya  tidak   memandang negaranya  seperti sapi  perahan.

Oleh karena itu mari kita cintai Indonesia dan kita jadikan Indonesia   menjadi negara yang bersih, Indonesia tidak kita pandang sebagai  sapi perahan, ini tanggung jawab kita bersama sebagai komponen bangsa   Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun