Reaksi yang timbul dari masyarakat , dari tulisan pembaca Kompas.com , semuanya menyayangkan dan kecewa dengan keputusan memberhentikan orientasi militer menjadi sipil, pada prinsipnya pembaca supaya BRIN melanjutkan program elang hitam kombatan, tidak putus asa , dicarikan solusinya karena Indonesia banyak orang pinter dan dari sumber lain dari  pembaca negara jiran mengolok-olokkan kegagalan ini.
Bagaimana solusinya ?Â
Pertama Kerjasama dengan Negara Turki  yang sangat kooperatif dalam membagikan teknologinya,  yang sudah terbukti  dengan tulus membantu  Indonesia mengembangkan  Tank tempur Medium yang sudah ada wujutnya, pengembangan rudal udara kepermukaan yang saat ini bekerjasama dengan BPPT,  sangat perlu mendapat dukungan dari semua lini yang berkepentingan. Drone produksi Turki Bayraktar sudah terbukti efektif digunakan oleh  Ukraina untuk menghadapi agresi  Rusia dari tanah airnya.
Kedua  sepert Profesor Josaphat  dari universitas Chiba Jepang diminta bantuannya. Josaphat  sudah  banyak bekerja sama dengan TNI AU  terkenal di dunia berkat pengembangan pesawat terbang tanpa awak bernama Josaphat Laboratory Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX) series.  Perangkat buatan Professor Yosaphat  ini pun mendapat kepercayaan Mongbukagakusho atau Kementrian Pendidikan dan Teknologi Jepang .
Tiga , siswa siswa yang berprestasi dimonitor dan direkrut untuk kepentingan Nasional supaya tidak kedahuluan negara luar yang secara Intens  merekrut siswa siswa Indonesia  yang pandai dan berprestasi  dengan iming iming  beasiswa.Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H