Sebaliknya jika seseorang jujur pada saat diberikan pertanyaan yang berhubungan dengan kasus maka tidak timbul fear of detection sehingga reaksi phisik  tersebut diatas tidak muncul, kecuali orang yang sudah gila, tidak ada fear of detection, atau ibu hamil karena didalam tubuhnya ada  detak jantung lain yaitu janinnya.
Bagaimana proses pemeriksaan dengan menggunakan Instrumen Polygraph ?
Sebelum dilakukan pemeriksaan Polygraph, terperiksa harus diberi form persetujuan,  apakah bersedia diperiksa Polygraph, terperiksa  secara sukarela menjalani pemeriksaan. kondisi Kesehatan baik dan  psikis harus tenang,  tidak mengalami tekanan, sedangkan kondisi ruangan tidak boleh ada gangguan suara dan gambar gambaryang mengganggu pandangan, tujuannya  supaya tidak menimbulkan gangguan didalam pemeriksaan.Â
Pertanyaan- Pertanyaan yang diberikan sudah standart, selanjutnya diambil base line grafik normalnya dengan  diberi pertanyan- pertanyaan yang tidak berhubungan dengan kasus yang berguna untuk mengetahui reaksi tubuh normalnya  sebagai salah satu pembanding untuk analisis  bohong atau jujur.
Bagaimana posisi Hukum penggunaan Polygraph di Indonesia ?, sudah Ratusan kali pengujian menggunakan Polygraph dan  hasil Polygraph sudah  digunakan untuk proses persidangan malah sudah ada Amar keputusan Mahkamah Agung menggunakan Hasil dari Polygraph. (kompasiana  9/8/2002 ,Hukum, Polygraph untuk memecahkan kasus pelik).
Bagaimana penggunaan Polygraph di dunia ? Amerika sebagai pelopor penggunaan Polygraph, rata rata pertahunya ribuan test  dan   Canada, Mexiko, Israel, Singapura dan lain lain ,  penggunaannya selain  untuk tujuan criminal, dapat digunakan juga untuk test mengukur  Integritas serta  Inteljen.   Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H