Mohon tunggu...
Luita Dratistiana
Luita Dratistiana Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

PPSDM Migas merupakan pusat pengembanga SDM subsektor migas yang berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan sebagai unit kerja di bawah Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)

Selanjutnya

Tutup

Worklife

PPSDM Migas Bekali ASN-nya tentang Penanganan Bahaya Gas H2S

22 Februari 2022   14:10 Diperbarui: 22 Februari 2022   14:23 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hydrogen Sulfide (H2S) adalah senyawa kimia gas yang tidak berwarna, lebih berat dari pada udara, flammable, mudah meledak, menyebabkan karat. Gas yang berbahaya dan mempunyai bau khas seperti telur busuk ini dapat muncul secara alami dan dapat ditemukan pada minyak mentah, gas alam, mata air panas, dan volcano gas serta beberapa tempat yang lain.

Bahaya Kesehatan gas H2S ini sangat berbahaya karena dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan syok, kejang, tidak bisa bernafas, bahkan bisa berujung kematian. Karena pentingnya bahaya gas H2S ini, maka Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) mengadakan pelatihan Penanganan Bahaya Gas H2S untuk internal Aparatur Sipil Negara (ASN) di PPSDM Migas pada hari Selasa (15/02/22).

Latif Cahyo Wibowo, pengajar pelatihan ini menjelaskan mengenai tujuan serta bagaimana kandungan minyak bumi terdapat gas -- gas yang berbahaya.

"Tujuan pelatihan ini adalah peserta dapat melakukan penyelamatan dari bahaya gas H2S, menggunakan alat pelindung diri dan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), mengoperasikan alat uji gas H2S serta melakukan pertolongan terhadap korban akibat keracunan gas H2S," ungkapnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut lagi bahwa minyak bumi adalah cairan kental, berwarna hitam atau kehijauan dengan senyawa komponen hidrokarbon dan non hidrokarbon yang terdiri dari senyawaan hidrokarbon paraffin, olefin, naften dan aromatic.

"Sumber bahaya yang dapat ditemukan di lapangan minyak dan gas bumi adalah Metana, Etana, Propana, iso-Butana, Butana, iso-Pentana serta gas lain seperti Karbon monoksida, Hidrogen Sulfida, dan Nitrogen. Gas di atas adalah bahan yang mudah meledak, mudah terbakar, beracun, menimbulkan infeksi serta bersuhu tinggi. Jadi dengan mengikuti pelatihan ini peserta menjadi lebih memahami potensi bahaya dan diharapkan mampu memberikan pertolongan terhadap korban akibat keracunan gas H2S," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun