Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi Dalam Alkitab
Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, dimana Manusia merupakan puncak dari ciptaan. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Allah memberikan segala ciptaan tersebut untuk berkuasa atas segala ciptaanNya (Kejadian 1). Manusia juga disebut sebagai ciptaan Allah yang mulia, manusia diberikan napas kehidupan serta dianugerahi akal budi, pikiran, dan perasaan. Lewat akal budi inilah, manusia mengembangkan pengetahuan sehingga terciptalah teknologi. Dan, pada perkembangannya, teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban.
Saat manusia jatuh ke dalam dosa, akal budi manusia juga dikuasai oleh dosa.Manusia yang berdosa, melalui akal budinya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk melawan Allah. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Babel (Kejadian 11:1-9). Allah mengacaubalaukan pembangunan menara Babel tersebut. Allah bukan mempertentangkan pendirian kota dan menara Babelnya, tetapi motivasi yang ingin menyamai Allah yaitu kesombongan manusia atas pengetahuan dan teknologi yang dimiliki (Kejadian 11:4).
Manusia yang tunduk dan taat akan Allah, akal budi yang berkembang dalam dirinya juga ditundukkan di bawah kedaulatan Allah. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia yang takut akan Allah akan digunakan untuk tujuan yang diinginkan Tuhan, yaitu: untuk mengabdi dan memuliakan Allah serta memberikan kebaikan, manfaat, dan kemudahan bagi umat manusia. Contoh dalam Alkitab tentang manusia yang menggunakan akal budi, pengetahuan, dan teknologinya untuk kemuliaan Allah dan kebaikan bagi sesama adalah Nuh. Allah memerintahkan Nuh membuat bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah akibat kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam bahtera ataupun bahan yang digunakan telah ditentukan oleh Allah (Kejadian 6:14-15). Nuh dengan akal budi dan pengetahuannya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah tersebut dengan tepat, yaitu untuk membuat bahtera seperti yang Allah kehendaki untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya (Kejadian 6:22).
Ilmu pengetahuan tumbuh pesat di setiap jaman. Sebagai umat Kristen, kita juga harus mengikuti era perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan ditandai dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan semakin memudahkan manusia untuk melakukan aktifitas. Tuhan tidak pernah membatasi terlebih melarang untuk manusia mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan Tuhan telah memberikan karunia kepada manusia untuk bertalenta. Talenta yang diberikan dikembangkan untuk berkarya. (Mat 25:14-30).
Teknologi merupakan berkat yang diberi Tuhan untuk manusia, walaupun terkadang disalahgunakan oleh manusia dan menimbulkan dosa. Maka dari itu teknologi harus dibuat untuk membantu menjalani hidup dan melewati cobaan hidup yang dirasakan. Ilmu pengetahuan bukanah tujuan melainkan sebuah alat untuk manusia dapat mencapai tujuan yang tentunya tetap pada jalan Yesus sesuai dengan sejarah agama kristen. Manusia tidak boleh dikuasai oleh teknologi, melainkan harus menguasai teknologi agar tetap sesuai dengan tujuan dan rancangan Allah untuk menciptakan manusia (Efesus 2:10). Penting untuk membangun kehidupan atas suatu dasar yang kokoh, sehingga manusia tidak terhanyut dengan pengaruh negatif teknologi modern (Lukas 6:48).
Renungan ini membahas ilmu pengetahuan untuk manusia dapat memperdalam ajaran Kristen dan dapat memahami apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan. Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia telah dimulai sejak awal sejarah manusia. Manusia memiliki daya cipta karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi.
Dalam memasuki perkembangan Ilmu pengetahuan yang semakin modern saat ini, kita diperhadapkan dengan berbagai perubahan yang radikal. Perubahan ini yang terjadi secara global dan mempengaruhi dunia lokal. Perubahan ini dipandang sebagai kesempatan untuk berkarya dan maju, namun sebagian lagi melihatnya sebagai sesuatu yang tidak pasti dan akan mendatangkan kesulitan. Perubahan secara global ini dipacu oleh semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dunia ini. Secara khusus perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi yang begitu cepat dalam era ini, membuat dunia ini serasa tidak ada halangan untuk komunikasi satu dengan yang lainnya.
“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” (Amsal 1:5) Sesuai dengan apa yang tertulis menjelaskan bahwa Tuhan memerintahkan manusia untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan mencari bahan pertimbangan agar manusia menjadi lebih bijak dan pengetian dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Tuhan juga memerintahkan manusia untuk menguasai dunia, dan untuk menaklukannya pasti membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam satu sisi teknologi dapat memberikan manfaat kebaikan bagi sesama dan menolong orang percaya untuk memuliakan Allah sehingga iman orang percaya terbangun karenanya (kisah Nuh sebagai contoh). Akan tetapi, di sisi lain, teknologi akan memberikan dampak negatif bagi manusia, ketika teknologi telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia tidak lagi hidup berserah dan mengandalkan Allah, tetapi hidupnya menjadi tergantung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia (Kisah orang-orang Babel sebagai contoh).
Inilah salah satu tantangan bagi orang percaya atau gereja pada masa kini di tengah kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini. Akankah orang percaya terbantu pertumbuhan imannya dengan adanya teknologi, atau justru sebaliknya, iman orang percaya menjadi runtuh karena teknologi telah menggantikan peran Allah dalam hidup orang Kristen?