[caption id="attachment_158308" align="aligncenter" width="630" caption="Titus Bonai dan Andik Vermansyah termasuk pemain muda terbaik Indonesia 2011."][/caption] Dalam edisi Februari 2012 yang merupakan edisi terbarunya, majalah FourFourTwo Indonesia telah memilih 10 pemain muda –kelahiran tahun 1989 ke atas- yang tampil cukup menonjol sepanjang tahun 2011. Sebagian besar di antara mereka merupakan anggota timnas U-23 yang meraih medali perak SEA Games 2011 di bawah asuhan pelatih Rahmad Darmawan. Redaktur majalah tersebut sudah tentu memiliki penilaian tersendiri di tengah minimnya data pertandingan sepak bola nasional hingga hari ini. FFT Indonesia membuat penghargaan tersebut sebagai usaha memotivasi semangat para pemain muda Indonesia dalam menatap masa depan mereka.
10 Pemain Muda Terbaik Indonesia 2011
1. Titus Bonai (22) Penyerang - Persipura
2. Kurnia Meiga (21) Kiper - Arema IPL
3. Lukas Mandowen (22) Penyerang - Persipura
4. Andik Vermansyah (20) Penyerang/Sayap – Persebaya 1927
5. Yongki Aribowo (22) Penyerang – Persisam
6. Hendro Siswanto (21) Gelandang – Arema IPL
7. Joko Sasongko (21) Gelandang – Pelita Jaya
8. Egi Melgiansyah (21) Gelandang - Pelita Jaya
9. Oktovianus Maniani (21) Penyerang/Sayap – Persiram
10.Vendry Mofu (22) Gelandang – Semen Padang
Sebagai bahan perbandingan, inilah daftar yang dibuat oleh FFT Indonesia untuk versi tahun 2010 silam. Tercatat hanya ada lima pemain yang namanya kembali tercantum di tahun 2011.
10 Pemain Terbaik Indonesia 2010
1. Oktovianus Maniani (20) Penyerang/Sayap – Sriwijaya FC
2. Kurnia Meiga (20) Kiper - Arema
3. Dendi Santoso (20) Penyerang/Sayap - Arema
4. Yongki Aribowo (21) Penyerang – Arema
5. Irfan Bachdim (22) Penyerang - Persema
6. Syamsir Alam (18) Penyerang – SAD Indonesia 7. Lukas Mandowen (21) Penyerang - Persipura 8. Johan Juansyah (22) Gelandang - Persijap 9. Andik Vermansyah (19) Gelandang Serang – Persebaya 10.Munadi (21) Gelandang - Persib Sudah selayaknya kita menghargai apa yang dilakukan oleh majalah FFT Indonesia. Tentu kita berharap bahwa sepak bola nasional di hari mendatang berwarna lebih cerah, tidak seperti saat ini yang berwarna kusam karena terjadinya berbagai konflik kepentingan di antara pengurus PSSI dan para anggotanya sendiri. Bukankah mestinya mereka bahu-membahu membangun kebersamaan memajukan sepak bola di negeri ini? Yang jelas, jangan sampai para pemain berbakat Indonesia –semuanya saja, tidak hanya para pemain muda- akhirnya kembali menjadi korban belaka, ibarat pelanduk yang mati di tengah-tengah dua gajah yang berseteru. Salam damai dan cinta untuk sepak bola Indonesia (jika masih ada damai dan cinta di sana) … Sumber foto : google.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H