Lebih besar kecewaku melihat nasib trio M (Manchester United, AC Milan, Real Madrid) klub favoritku dalam perdelapan final kedua Liga Champion Eropa yang berlangsung pada 10 Maret 2010 atau Kamis dini hari (11/3) waktu Indonesia. Hanya United yang mampu melaju ke babak perempat final, sementara perjalanan Milan dan Madrid terhenti sudah. United bermain begitu cemerlang dengan mengandaskan Milan 4-0 di Old Trafford. Melihat kostum serba hitam yang dikenakan I Rossoneri, mereka seperti mempersiapkan diri untuk berduka. Rada aneh memang Milan tidak memilih kostum keduanya yang berwarna serba putih, yang selama ini kerap membawa keberuntungan. Tampil nyaris full team -hanya minus Alessandro Nesta dan Alexandre Pato- tim asuhan Leonardo akhirnya bermain seperti satu kelas di bawah The Red Devils yang masih tetap ditangani oleh pelatih legendaris Sir Alex Ferguson. Setelah hanya kalah tipis 2-3 pada pertemuan pertama, Milan malah kalah sangat telak di pertemuan kedua.
Sementara itu Madrid hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Lyon di Santiago Bernabeu. Padahal saat bertandang Neo Galacticos sudah kalah 0-1, sehingga tamatlah riwayat Cristiano Ronaldo dkk di babak 16 besar. Pupuslah asa Madrid meraih gelar ke-10 dan tampil di final yang bakal berlangsung di kandang sendiri.
Milan maupun Madrid kini tinggal berharap mampu menjadi juara di liga lokal masing-masing. Hingga pekan ke-27 Milan masih berada di peringkat kedua, tertinggal empat poin dari Inter Milan, pemimpin klasemen sementara Serie A. Massimo Ambrosini dkk harus bekerja sangat keras di 11 pertandingan yang tersisa supaya mampu menghentikan hegemoni Inter yang sudah empat musim berturut-turut meraih scudetto.
Sementara itu Madrid mampu mengambil alih pemimpin klasemen Primera Division dengan unggul selisih gol dari Barcelona pada pekan ke-25. Dalam 13 pertandingan yang tersisa, Madrid tidak boleh sampai terpeleset -termasuk saat menjalani El Clasico jilid dua- hingga trofi juara La Liga diserahkan ke tangan kapten Raul Gonzalez di akhir musim.
Semoga kegagalan Milan dan Madrid di Eropa tidak membuat terpuruk, tapi justru membuat kedua tim jagoanku bisa berkonsentrasi penuh merebut satu-satunya gelar yang mungkin diraihnya di Italia dan Spanyol. Manchester United kini menjadi satu-satunya harapanku untuk menjadi yang terbaik di Eropa dan mencoba membuat rekor hattrick tampil di final Liga Champion. Good luck!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H