Pak Pupur, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri.  Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Pupur untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Pupur untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Pupur  mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.Â
Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Pupur ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Pupur justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Pupur?
Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?
Jawaban Studi Kasus 2 :
Pendapat saya mengenai sikap pak Pupur adalah Pak pupur wajar  sedih karena kepala sekolah langsung merekomendasi Pak Pupur menjadi seleksi calon pengawas sekolah tanpa melakukan diskusi. Seharusnya kepala sekolah mengajak diskusi kepada Pak Pupur apakah bersedia mengikuti calon pengawas sekolah atau tidak. Kemudian melakukan coaching terhadap Pak Pupur kenapa beliau berpotensi menjadi calon pengawas. Secara Pak Pupur mempunyai segudang presentasi dan teruji dari nilai UKG, bahkan para guru mengakui kemampuannya. Setelah itu, mengajaknya mengambil keputusan dengan memahami  tiga (3) prinsip, empat (4) paradigma dan sembilan (9) langkah pengambilan dan pengujian  keputusan. agar Pak Pupur tidak dilema atau bingung saat mengambil keputusan.
Jika saya sebagai kepala sekolah, Hal yang saya lakukan adalah ketika melihat Pak Pupur sedih, terlebih dahulu saya akan mengajak beliau melakukan teknik STOP. Kepala sekolah juga menuntun Pak Pupur bahwa beliau adalah aset sekolah yang memiliki karaklter baik secara ilmu, karakter, maupun pengalaman. Dengan kemampuan yang dimiliki Beliau, Pak Pupur sebenarnya layak menjadi pengawas, yang bermakna dan bermanfaat untuk mengembangkan sekolah.
Sekian pemaparan saya semoga bermanfaat
SALAM Guru Penggerak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H