Dari sekian banyaknya teori konseling yang telah dikembangkan ada salah satu teori konseling yang sangat penting untuk dikuasai oleh seorang konselor. Teori konseling perorangan merupakan sebuah teori konseling yang sering digunakan oleh konselor utamanya dalam mengatasi kasus-kasus baik itu dilingkungan sekolah maupun sebagainya. Teori konseling perorangan (individu) merupakan sebuah teori konseling dimana konseling ini dilakukan antara dua orang yaitu konselor dan konseli.
Konseling perorangan (individu) memiliki sebuah tujuan yang diharapkan ketika konseling ini berakhir akan terjadi perubahan baik dalam diri konseli. Konselor dalam konseling ini tentunya harus memberi sebuah rasa nyaman, aman dan damai sehingga konseli dapat menceritakan permasalahan tanpa ada yang dirahasiakan. Â
Teori konseling perorangan ini merupakan dasar dari berbagai teori konseling sebab, konseling perorangan ini dapat dikatakan sebagai layanan esensial dan layanan yang memiliki makna paling penting dalam mengatasi berbagai bentuk permasalahan konseli. Selain itu jika seorang konselor mamu dalam menguasai konseling perorangan ini baik itu secara teknik maupun asas-asas yang ada didalamnya maka konselor tersebut tentunya akan lebih mudah dalam melakukan dan menerapkan berbagai jenis-jenis layanan maupun teori lain yang ada dalam bimbingan konseling.
Ada beberapa teknik dalam konseling perorangan yang berkaitan dengan teori konseling lainnya yaitu:
1. Attending
Teknik attending ini merupakan salah satu hal penting yang harus dikuasai oleh seorang konselor. Teknik ini biasanya digunakan sebagai pembuka sesi konseling yang meliputi dari pola mata antara konselor dan konseli, gerakan atau gestur yang digunakan konselor, seta bagaimana gerakan tangan konselor yang semestinya.
2. Empati
Teknik empati ini merupakan sebuah teknik yang digunakan oleh konselor untuk memahami bagaiman perasaan yang dirasakan oleh konselinya.
3. Refleksi
Teknik refleksi ini digunakan oleh konselor ketika ada kliennya yang tidak mengerti akan perasaannya sendiri sehingga konselor menggali perasaan konseli dan memantulkannya kemabli kepada konseli.
4. Eksplorasi
Teknik eksplorasi ini digunakan oleh konselor untuk mencari tahu lebih mendalam terkait dengan apa yang sebetulnya konseli rasakan.
5. Menangkap pesan utama
Teknik ini digunakan ketika konseli menceritakan permasalahan yang lebih dari satu permasalahan sehingga konselor berusaha untuk menangkap pesan utama yang ingin konseli tersebut sampaikan.
6. Bertanya membuka percakapan
Teknik ini harus dikuasai oleh seorang konselor sebab dalam sesi konseling tentunya konselor akan mengajukan pertanyaan. Jika teknik ini tidak dikuasai oleh konselor maka akan terjadi kecanggungan dan kesunyian selama proses konselor tersebut berlangsung.
7. Dorongan minimal
Teknik ini digunakan ketika konselor ingin membantu konseli dalam menyampaikan emosinya yang tertahan, dengan memberikan sedikit dorongan untuk menyampaikan maka konseli akan lebih mampu menyampaikan emosi yang dia rasakan.
8. Interpretasi
Teknik ini digunakan untuk mengulik perasaan apa yang sebetulnya konseli rasakan.
9. Mengarahkan
Sebagai seorang konselor harus mampu dalam memberikan arahan kepada konseli baik itu dalam mengambil sebuah keputusan, mencari solusi serta membuat perubahan yang baik dalam dirinya.
10. Menyimpulkan sementara
Dalam teknik ini konselor akan menyimpulkan apa saja yang sudah menjadi hasil dari pembicaraannya bersama konseli selama proses konseling berlangsung.
Teknik-teknik diatas merupakan beberapa teknik yang terdapat dalam konseling perorangan. Teknik-teknik tersebut juga memiliki kaitan yang sangat kuat dengan teori konseling lainnya. Oleh sebab itu penting sebagai seorang konselor menguasai teori konseling perorangan sebab teknik dan asasnya juga merupakan dasar yang ada dalam teori konseling lainnya.