Mohon tunggu...
Luh ayu widiantari
Luh ayu widiantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendidikan Karakter Dharma Agama dan Dharma Negara

2 Mei 2022   09:14 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:11 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olah Rasa: Semakin sering suatu rasa diproses, semakin sensitif terhadap dirinya sendiri dan lingkungan alam, menghasilkan beberapa sikap pemahaman: Kasih sayang, kebaikan, kesopanan, ketertiban, kenyamanan, saling menghormati, toleransi, gotong royong, gotong royong, nasionalisme, mengutamakan kepentingan umum, dinamis, ketekunan, etos kerja yang tinggi, dll.

 4. Olah raga: Ketika tubuh kita sehat, kita memiliki jiwa yang sehat. Ini akan menampilkan beberapa pengaturan seperti: Tangguh, bersih, sehat, disiplin, atletis, andal, ulet, ramah, suportif, efisien, dan bahagia. Maka ajaran agama harus hidup untuk membangkitkan akhlak mulia dalam diri sehingga dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri, lingkungan masyarakat, dan bangsa atau bangsa.

Dari sini dapat disimpulkan  bahwa pendidikan kepribadian adalah jenis pendidikan yang harapan utamanya adalah terwujudnya peserta didik yang memiliki integritas moral yang dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam  Tuhan,  sesama manusia, maupun dalam nilai-nilai.

Lingkungan  dan kebiasaan membangun kepribadian yang dapat dipelajari dan diajarkan oleh orang tua dan sekolah, yang disebut "keterampilan besar", termasuk kepercayaan diri, motivasi, usaha, tanggung jawab, inisiatif, kemauan yang kuat, kasih sayang, kerja sama, penalaran, dan pemecahan masalah. 

Fokus "Praktek pendidikan  agama yang bertahap dan seimbang, khususnya dalam penafsiran teks-teks sastra keagamaan, tidak hanya berfokus pada memahami apa yang tertulis, tetapi juga memahami apa yang ada di baliknya. Kira-kira. 

Oleh karena itu, rasio rasa dan aspek  seimbang. Akhirnya dengan melaksanakan ajaran agama  pada tataran kehidupan dengan pendekatan manusiawi, maka tercapai tujuan akhir dari setiap agama dan keagamaan, serta terwujud bentuk-bentuk Dharma dan Dharma kebangsaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun