Lucky menyebut grup ini sebagai grup neraka. Jepang dan Vietnam selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Indonesia yang tangguh. Terlebih Jepang yang sejauh ini belum ada pemain Indonesia sanggup menaklukkannya. Sementara Vietnam pernah menaklukkan Indonesia di kejuaraan South East Asia Champions League di Hanoi, Vietnam pada 2016 lalu.
"Apa yang aku takutkan terjadi. Kita ada di grup neraka. Kita kalah dua kali sama Jepang di Bangkok dan China. Vietnam pernah juara Asia," ucapnya.
Sekalipun gagal menjadi wakil Indonesia, Lucky tetap akan mendukung wakil Indonesia di Asian Games. Dukungan ini patut diapresiasi. Dia berjiwa besar menyampingkan egonya dan bertekad satukan energi untuk Indonesia.Â
Bagi dia, kepentingan prestasi bangsa ini di kejuaraan internasional jauh lebih penting daripada sekadar berebut siapa yang menjadi pemain timnas.
Meski lawan-lawan yang akan dihadapi cukup tangguh, Indonesia masih berpeluang juara. Status tuan rumah bisa cukup menguntungkan pemain Indonesia, terutama soal mental. Bagi dia, hal utama yang harus disiapkan pemain saat bermain di kejuaraan internasional adalah mental. Akan menjadi percuma kalau permainan bagus tetapi tidak siap mental saat bermain di turnamen.
"Pengalamanku, anggap saja sedang main di rental PS biasa, jadi bisa main nothing to lose," katanya.Â
Dia mengaku siap mendukung pemain Indonesia semampunya. Lelaki 26 tahun ini juga siap menjadi teman berdiskusi atau teman latihan bagi pemain Asian Games. Dia tidak akan segan membagi pengalamannya ketika berhasil menjadi juara di kejuaraan dunia.
"Yang pasti aku akan dukung doa dan moral. Nanti karena ini event internasional mereka pertama, kalau mereka ingin sharing bisa tentang bagaimana tampil di ajang internasional. Seumpama butuh partner buat latihan aku siap," tuturnya.
Lucky menilai pemain-pemain Indonesia memiliki kualitas permainan yang sudah layak untuk tampil di kejuaraan internasional. Semoga saja pemain yang menjadi wakil Indonesia di Asian Games bisa meraih hasil maksimal sehingga membuat masyarakat berbangga.
"Secara teknik player Indonesia bagus dan merata. Buktinya kita pernah juara di internasional. Normalnya juga bisa di Asian Games," katanya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H