Mohon tunggu...
Lugas Wicaksono
Lugas Wicaksono Mohon Tunggu... Swasta -

Remah-remah roti

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tujuh Fenomena Sepak Bola Indonesia yang Banyak Diperbincangkan

21 Desember 2017   12:09 Diperbarui: 21 Desember 2017   19:40 2681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilham Udin Armain dan Evan Dimas Darmono diperkenalkan sebagai pemain baru Selangor FA. | Instagram Muly Munial.

"Mungkin rakyat Indonesia monitor, ada Spaso dari Amerika Latin (koreksi: Spaso asal Montenegro, Eropa), saya ambil, saya meminta kepada dia dan dia bersedia untuk menjadi pemain bola di Indonesia, yaitu melakukan naturalisasi. Jelas, berarti kita kurang pemain. Dengan kita kurang pemain, orang Indonesia malah berangkat keluar," kata Edy.

Mengapa harus naturalisasi pesepak bola WNA? Bisa saja karena PSSI tidak percaya diri dengan kualitas pesepak bola lokal. Bisa pula karena sudah putus asa atau tidak becus mengelola pembinaan pesepak bola usia dini. Padahal kalau dinilai, talenta pesepak bola Indonesia tidaklah buruk, bahkan seringkali memberikan prestasi di kancah dunia. Mereka bahkan mampu mengungguli pesepak bola asal Eropa hingga meraih gelar juara.

Selengkapnya.

Nah, itu tadi tujuh fenomena sepak bola Indonesia yang banyak diperbincangkan. Semoga kelak ada kemajuan dan bisa berprestasi sampai tingkat dunia. Yuk, dukung terus sepak bola Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun