Minggu (24/9/2017) Relawan KRJ mengevakuasi pengungsi Gunung Agung yang sakit di posko Les Tejakula Buleleng
Menghibur anak-anak pengungsi dan menyerahkan bantuan para donatur yang dikoordinir KRJ
Terimakasih para donatur
Semoga bermanfaat
Terimakasih Polres Jembrana sudah mengawal
Salam kemanusiaan
#KomunitasRelawanJembranaKRJ
Setelah di Posko Les Tejakula kita menuju Posko Geretek Tejakula dan Posko Tianyar Karangasem
Dan masih banyak lagi informasi demikian yang beredar di media sosial. Mereka tidak sempat mengeluh atau protes kepada pemerintah karena energinya sepenuhnya sudah dicurahkan untuk berbuat nyata bagi masyarakat terdampak Gunung Agung yang membutuhkan bantuan secepatnya. Masyarakat Bali dengan situasi demikian memperlihatkan gotong-royong yang kini semakin langka ditemui. Presiden Soekarno pernah menyebut kalau gotong-royong adalah jiwa masyarakat Indonesia. Budaya gotong-royong adalah identitas nasional. Secara harfiah, gotong-royong berarti bekerja bersama-sama.Â
Sosiolog Koentjaraningrat membagi gotong-royong menjadi dua jenis, yakni gotong-royong kerja bakti dan gotong-royong tolong-menolong seperti yang ditunjukkan masyarakat Bali ketika menghadapi musibah Gunung Agung seperti saat ini. Dalam sosiologi budaya, gotong-royong dilakukan seseorang atau kelompok secara bersama-sama tanpa mengharap balasan demi kepentingan bersama.
Selain itu, gotong-royong juga mengandung nilai-nilai seperti kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong-menolong dan sosialisasi. Dengan bergotong-royong akan banyak manfaat yang diperoleh. Antara lain gotong-royong dapat meringankan beban yang ditanggung, menumbuhkan sikap suka rela, tolong-menolong, kebersamaan dan kekeluargaan dan menjalin hubungan sosial yang harmonis di antara masyarakat. Gotong-royong adalah kearifan lokal masyarakat Indonesia yang harus tetap lestari. Mengingat gotong-royong merupakan perbuatan baik dan kalau dilakukan secara baik maka yang melakukannya tidak berbuat jahat. Panjang umur masyarakat Bali yang bergotong-royong. Bagi masyarakat Bali, gotong-royong adalah kunci.(*)