Mohon tunggu...
Lugas Bati S
Lugas Bati S Mohon Tunggu... Lainnya - Lugas Bati S, 16-01-2001

If you wait for inspiration to write you're not a writer, you're a waiter.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Erau, Tenggarong, Kutai Kartanegara

6 Mei 2020   17:03 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:58 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah semua tari-tarian ditampilkan, diikuti dengan beragai jenis perlombaan salah satunya adalah Sumpit. Sumpit dikenal sebagai salah satu senjata tradisional yang digunakan oleh suku Dayak, namun kini sumpit dijadikan sebagai ajang perlombaan dalam festival erau ini.

4. Mengulur Naga

Kegiatan yang satu ini identik dengan masyarakat yang akan mengarak perahu naga untuk dilepaskan di Kutai Lama, tempat asal legenda sang naga. Kemudian akan dilanjutkan dengan Sultan Kutai Kartanegara yang akan duduk di atas balai bambu kuning selagi dewa dan belian mengucapkan mantra-mantra. Konon katanya, selama ritual ini, "sang naga" yang kasat mata akan berkeliling kota dan hanya orang-orang tertentulah yang dapat melihat "Sang naga" tersebut.

5. Belimbur

Belimbur berarti siram-siraman. Acara ini diawali dengan Sultan yang memercikkan air yang dibawa dari Kutai Lama kepada seluruh hadirin. Kini, belimbur juga dilakukan dijalan-jalan besar di kota Tenggarong oleh masyarakat kepada semua pengendara yang lewat di jalan-jalan tersebut.

6. Tiang Ayu

Acara Erau ini ditutup dengan Merebahkan Tiang Ayu. Acara ini dilakukan para pangeran saat matahari terbit. Tiang Ayu akan direbahkan di atas kasur dan bantal kuning.

Sekian dari sekilas informasi terkait festival erau yang selalu diadakan di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Terkait berbagai mal mistis yang terkandung didalamnya, budaya tetaplah budaya, dan kita selaku penerus bangsa wajib menjaga warisan leluhur bangsa kita sebagai identitas diri karena festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya.

Festival ini sangat berguna sebagai salah satu wadah mempromosikan budaya bangsa terhadap dunia international. Dengan turut diundangnya delegasi dari Negara lain diharapkan pula dapat mempererat hubungan antara Negara Indonesia dan Negara lain, serta dapat pula menjadi ajang pengenalan budaya antar Negara yang berpartisipasi dalam EIFAF tersebut.

Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun