Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bayar Pakai Exposure Boleh Saja, Asal?

3 April 2023   20:52 Diperbarui: 4 April 2023   01:00 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi influencer. (Pexels/Ivan Samkov)

Era media sosial bisa dibilang agak aneh. Exposure sampai bisa jadi alat tukar untuk membeli barang dan jasa. Tapi, apa sebenarnya exposure itu?

Ada sumber yang menyebutkan bahwa exposure adalah sebuah keuntungan berupa popularitas suatu brand dari influencer media sosial. Keuntungan tersebut adalah dampak dari jasa influencer yang membantu memasarkan suatu brand.

Meskipun nampaknya meyakinkan, sayangnya praktik bayar pakai exposure ini kerap disalahgunakan. Salah satunya adalah cari gratisan sampel produk dari pemilik barang atau jasa.

Baca juga: Awal Mula

Di samping itu, bayar pakai exposure ini juga tidak jelas nilainya. Akibatnya kadang ada pemilik brand yang diuntungkan dari adanya influencer, tapi tidak sedikit juga yang malah rugi.

Bagi yang untung, biasanya disebabkan karena memang influencer itu punya keahlian di bidangnya. Bahkan keahliannya itu juga diakui oleh para pengikutnya.

Sebaliknya, yang rugi juga disebabkan kurang terampilnya influencer. Akibatnya, brand yang menggunakan jasanya bukannya dapat pelanggan, tapi malah jadi sepi atau cenderung tetap.

Proses pengambilan gambar sebagai konten juga kadang jadi masalah. Perlu waktu. Bahkan, kadang juga mengganggu pelanggan lain yang sedang berada di sana. Inilah yang kadang membuat pemilik enggan mengizinkan influencer untuk memasarkan produknya.

Lantas, bolehkah bayar pakai exposure? Jawabnya antara ya dan tidak.

Ya, praktik ini bisa dipakai. Meskipun nilainya tidak jelas. Asal, influencer itu bisa membuktikan seampuh apa jasa pemasaran yang dijalankannya.

Pemilik produk juga harus mengetahui dengan jeli apakah influencer itu benar-benar menguasai bidangnya. Jangan sampai, influencer itu hanya punya banyak pengikut, tapi ternyata kualitasnya biasa-biasa saja.

Untuk jawaban tidak, bayar pakai exposure ini penuh dengan risiko. Seperti dijelaskan di awal, nilainya tidak bisa dihitung. Tidak jelas seberapa berharganya sebuah exposure.

Berbeda dengan, jika ada kesepakatan nilai di antara influencer dengan pemilik produk. Justru, lebih aman jika pemilik produk dan influencer bertukar dengan alat pembayaran yang sah.

Bagaimana cara aman untuk bertransaksi dengan influencer? Singkatnya, pakai alat tukar yang sah. Lebih baik, cari yang pasti-pasti saja.

Buat kesepakatan dengan influencer, jika memang ingin pakai jasanya. Pastikan ada perjanjian yang jelas. Sehingga saat jasa influencer itu tidak bisa dipenuhi, ada konsekuensi yang didapat dari kedua belah pihak. Influencer juga tidak bisa sembarangan lepas tangan jika jasanya ternyata tidak memberikan dampak.

Jika dirasa mengganggu, boleh-boleh saja sebagai pemilik produk untuk menegosiasikan waktu. Beri waktu khusus untuk para influencer mengambil bahan kontennya.

Sebagai pemilik produk, jangan takut dan harus tegas. Sebab, jika kurang tegas, justru pemilik produk yang malah dirugikan. Sedangkan para influencer, malah dapat pengikut seiring dengan bertambahnya jumlah konten yang mereka produksi.

Sementara itu, untuk para influencer, jadilah contoh yang baik. Sebab, banyak pengikut artinya banyak juga tanggung jawab yang diemban.

Akan lebih baik jika tetap membayar produk yang ingin dibantu untuk dipasarkan. Apalagi jika produk itu dibuat oleh pelaku usaha kecil dan menengah. Mereka pasti sangat senang kalau produknya laku.

Langkah sekecil membayar setiap produk itu bisa membuat jasa influencer diapresiasi masyarakat. Toh, nantinya gratisan itu akan datang sendiri suatu saat nanti di tempat yang lain. Jika memang sudah rezeki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun