Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Daya Tarik Kemunculan Macan Tutul di Lereng Raung

3 Januari 2023   07:32 Diperbarui: 4 Januari 2023   04:00 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekaman tersebut kemudian beredar luas. Pantauan saya, hingga Senin malam, rekaman video tersebut sudah tiba hingga media nasional. Artinya, kemunculan macan tutul di lereng Gunung Raung ini akhirnya menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Tak hanya masyarakat Banyuwangi saja.

Tertarik dengan video tersebut, tak lama setelah mendapat informasi awal dari Lurah Internasional lewat WhatsApp, saya putuskan langsung meluncur ke Balai Desa Sumberarum. Kades Toni ternyata sudah menunggu di sana. Langsung, saya tanyakan perihal video tersebut.

Video tersebut ternyata direkam oleh pengelola Wisata Telunjuk Raung. Kades Toni langsung mengarahkan saya untuk menggali informasi langsung dari perekamnya, Sugeng Setyawan. Selain itu, Kades juga memberitahukan jika Polsek Songgon baru saja memeriksa lokasi.

Saya kemudian langsung menghubungi Kapolsek Songgon AKP Eko Darmawan untuk menggali informasi awal dari hasil penyelidikannya di lokasi. Sesudahnya, saya kemudian pamit ke Kades Sumberarum untuk menuju ke lokasi Wisata Telunjuk Raung yang letaknya sekitar 8 km dari balai desa.

Sesampainya di lokasi, saya langsung bertemu dengan Sugeng. Pria berusia 41 tahun tersebut langsung mengajak saya menuju lokasi kemunculan macan tutul yang berhasil diabadikan lewat kamera ponselnya.

Sugeng menjelaskan, kemunculan macan tutul itu terjadi saat malam pergantian tahun. Sabtu (31/12), kira-kira pukul 22.00, dia melihat seekor macan tutul yang beristirahat di dahan pohon anggrung. Letaknya cukup dekat dari kantin dan toilet. Hanya sekitar 20 m di sisi utaranya.

Sugeng dan 12 rekannya yang jaga malam di sana, kemudian mengamati dan merekam aktivitas macan tutul tersebut. Menurut Sugeng, macan tutul yang dijulukinya "Si Raung" itu sempat turun untuk memburu seekor kera. Saat ada di dahan, dirinya melihat macan tutul itu sudah mengincar seekor kera. Setelah puas makan, Si Raung kembali ke tempatnya beristirahat sebelumnya di dahan pohon anggrung. Macan tutul itu kemudian meninggalkan lokasinya beristirahat saat subuh. Sekitar pukul 04.00, Minggu (1/1).

Saat malam pergantian tahun itu, lanjut Sugeng, ada sekitar 150 pengunjung dewasa yang sedang berkemah di area perkemahan. Letaknya kurang lebih sekitar 75 m dari lokasi kemunculan Si Raung.

Sugeng sendiri mengaku, dirinya merekam Si Raung dari jarak yang cukup dekat. Sekitar 7-10 m. Saya juga diajak untuk melihat langsung posisinya merekam dan posisi Si Raung saat direkam. Terkonfirmasi, jaraknya kira-kira antara 7-10 m saja.

Si Raung, menurut Sugeng, mungkin merupakan pesan pembawa keberuntungan. Ia merasa, setelah munculnya Si Raung, jumlah pengunjung langsung membludak. Saya sendiri lebih yakin kalau ramainya pengunjung karena memang momen libur tahun baru. Tapi, bisa jadi juga memang karena adanya Si Raung.

Kemunculan macan tutul di lereng Gunung Raung ini akhirnya menyisakan pertanyaan. Apa kira-kira penyebab Panthera pardus ini memutuskan beraktivitas di area itu? Hanya masalah waktu saja hingga nanti pertanyaan ini bisa terjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun