Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

39 Tahun Mati Suri, Jalur Cibatu-Garut Kembali Beroperasi

26 Maret 2022   11:25 Diperbarui: 26 Maret 2022   11:47 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Cikuray melintas di Kota Bekasi pada operasional perdananya. (Sumber: Jurnal Railfans/M. Bagas Widiyakto)

Setelah mati suri selama hampir 40 tahun lamanya, jalur Cibatu-Garut akhirnya diresmikan pada hari Kamis (24 Maret 2022). Peresmian tersebut dilakukan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan, Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Acara peresmian tersebut juga sekaligus dengan peresmian dua kereta api yang melayani jalur baru tersebut yaitu Kereta Api Cikuray dan Kereta Api Lokal Garut Cibatuan. Tidak seperti biasanya, acara peresmian tidak bersamaan dengan perjalanan perdana dua kereta api tersebut. Kedua kereta api itu justru baru mulai beroperasi komersial pada keesokan harinya, Jumat (25 Maret 2022).

Jalur Cibatu-Garut pertama kali dibuka pada tahun 1889 usai dilakukan proses pembangunan oleh Staatspoorwegen Westerlijnen, operator kereta api milik negara pada masa kolonial Hindia Belanda. Pada tahun 1983, jalur tersebut akhirnya berhenti beroperasi karena beberapa alasan seperti sarana kereta api yang tidak memadai, bencana alam akibat meletusnya Gunung Galunggung, dan kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya.

Proses reaktivasi akhirnya mulai dilakukan pada tahun 2018 oleh KAI dengan kontraktor anak usahanya, PT KA Properti Manajemen (sekarang KAI Property). Proyek ini menjadi pilot project reaktivasi jalur kereta api yang dilakukan di wilayah lain. Adapun untuk biaya proyek reaktivasi ini sendiri mencapai Rp400 miliar.

Jalur Cibatu-Garut membentang sejauh kurang lebih 19 km dengan 3 stasiun yang dilalui di antaranya Stasiun Pasirjengkol, Wanaraja, dan Garut. Pada proses reaktivasi, ketiga stasiun tersebut juga diperbaiki untuk melayani penumpang yang akan naik-turun di stasiun tersebut.

Setelah diresmikan, Stasiun Garut kini memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan pelanggan kereta api, termasuk adanya bangunan stasiun baru. Beberapa fasilitas baru tersebut di antaranya ruang pelayanan pelanggan, ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, masjid, toilet difabel, area UMKM, area komersial, ATM, area bermain anak, dan fasilitas lainnya. Meskipun ada bangunan stasiun baru, bangunan Stasiun Garut lama juga masih dipertahankan sebagai bentuk pelestarian bangunan bersejarah.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program BUMN Hijaukan Indonesia, KAI juga melakukan penghijauan dan menggunakan energi baru terbarukan (EBT) pada bangunan Stasiun Garut yang baru. Terdapat 83 batang pohon dan tanaman di area Stasiun Garut. Selain itu terdapat juga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Stasiun Garut berkapasitas 60 kWp.

Pada bulan Februari 2022 lalu, sebelum resmi dioperasikan, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Ditjen Perkeretaapian Kemenhub) telah melakukan berbagai uji coba dan penilaian keselamatan (safety assessment). Dikarenakan adanya kekurangan pada safety assessment, peresmian komersial jalur Cibatu-Garut akhirnya tertunda dari target awal.

Setelah diresmikan, kini ada dua kereta api yang melayani jalur Cibatu-Garut yaitu Kereta Api Cikuray dan Lokal Garut Cibatuan. Keduanya adalah kereta bersubsidi Public Service Obligation (PSO), sehingga tarif yang ditetapkan juga relatif lebih murah.

Kereta Api Cikuray sebelumnya akan dinamakan Kamojang Ekspres, sesuai informasi mengenai subsidi PSO kereta api tahun 2022 yang diumumkan oleh Ditjen Perkeretaapian. Namun, akhirnya diubah menjadi Cikuray atas usulan Bupati Garut.

Nama Cikuray diambil dari nama gunung di wilayah Garut yang terkenal dan menjadi destinasi wisata favorit. Dengan penamaan tersebut, Kereta Api Cikuray diharapkan mampu meningkatkan pariwisata di Kabupaten Garut.

Kereta Api Cikuray merupakan kereta api jarak jauh yang terdiri atas 7 kereta kelas ekonomi dengan kapasitas total 560 tempat duduk. Pelanggan cukup membayar Rp45.000,00 untuk bisa menggunakan kereta api ini dari Garut menuju Pasar Senen dan sebaliknya. Dalam sehari, terdapat dua jadwal perjalanan kereta api ini yaitu:

  • KA 7047 Cikuray relasi Garut-Pasar Senen yang diberangkatkan pada pukul 07.05 WIB dari Stasiun Garut dan tiba di Stasiun Pasar Senen pada pukul 13.32 WIB.
  • KA 7048 Cikuray relasi Pasar Senen-Garut yang diberangkatkan pada pukul 17.55 WIB dari Stasiun Pasar Senen dan tiba di Stasiun Garut pada pukul 00.53 WIB.

Kereta api lainnya yang juga melayani pelanggan di lintas Cibatu-Garut ini adalah Kereta Api Lokal Garut Cibatuan. Kereta api ini adalah versi perpanjangan rute dari Kereta Api Lokal Cibatuan yang melayani relasi Purwakarta-Cibatu dan sebaliknya.

Kereta Api Lokal Cibatuan adalah kereta api lokal yang terdiri atas 7 kereta kelas ekonomi berkapasitas total 1.113 tempat duduk. Namun, karena aturan dari Kemenhub yaitu adanya pembatasan kapasitas total menjadi 70%, maka kapasitas total Lokal Cibatuan hanya 780 orang. Setelah perpanjangan relasi hingga Stasiun Garut, setidaknya ada 4 jadwal perjalanan setiap harinya antara lain sebagai berikut:

  • KA 451E Lokal Garut Cibatuan relasi Garut-Padalarang yang diberangkatkan dari Stasiun Garut pada pukul 06.05 WIB dan tiba di Stasiun Padalarang pada pukul 10.23 WIB.
  • KA 441E Lokal Garut Cibatuan relasi Garut-Purwakarta yang diberangkatkan dari Stasiun Garut pada pukul 10.55 WIB dan tiba di Stasiun Purwakarta pada pukul 17.15 WIB.
  • KA 448E Lokal Garut Cibatuan relasi Purwakarta-Garut yang diberangkatkan dari Stasiun Purwakarta pada pukul 04.10 WIB dan tiba di Stasiun Garut pada pukul 10.29 WIB.
  • KA 442E Lokal Garut Cibatuan relasi Purwakarta-Garut yang diberangkatkan dari Stasiun Purwakarta pada pukul 16.15 WIB dan tiba di Stasiun Garut pada pukul 22.23 WIB.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, tujuan dari pengoperasian kereta api ini adalah untuk menyediakan jasa transportasi terjangkau bagi masyarakat Garut dan sekitarnya yang akan melakukan perjalanan ke luar kota. Harapannya, ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Garut khususnya dari potensi wisata, serta membantu para pengusaha kecil di sekitar stasiun untuk memasarkan produk lokal mereka dengan kehadiran Pojok UMKM.

Terlepas dari dampak positif operasional kereta api ini, terdapat kritik yang dilontarkan oleh warganet terutama soal jadwal operasional Kereta Api Cikuray. Sesuai tujuan yang dikatakan Direktur Utama KAI, jadwal operasional Kereta Api Cikuray memang bersahabat untuk masyarakat Garut dan sekitarnya yang akan bepergian menuju Jakarta dan wilayah lain yang dilintasi oleh kereta api tersebut. Hal ini dapat dari jam keberangkatan dari Stasiun Garut maupun dari Stasiun Pasar Senen.

Meskipun demikian, jadwal tersebut dirasa kurang bersahabat bagi masyarakat dari wilayah lain yang akan menuju ke Garut. Pasalnya, jadwal keberangkatan dinilai terlalu malam saat tiba di Garut, sehingga pemandangan di sepanjang wilayah Garut tidak akan terlihat. Selain itu, jadwal kedatangan Kereta Api Cikuray di Stasiun Garut juga dini hari, sekitar pukul 00.53 WIB. Dikhawatirkan, tidak ada penginapan yang menerima pengunjung pada jam tersebut.

Kritik tersebut sekiranya dapat menjadi bahan evaluasi bagi KAI maupun pelaku ekonomi di wilayah Garut. KAI dapat melakukan penjadwalan ulang operasional Kereta Api Cikuray sementara pelaku ekonomi seperti penyedia hotel dan penginapan di Garut dapat menyesuaikan jadwal kedatangan pengunjung dari Stasiun Garut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun