Perlu diketahui, livery vintage yang diterapkan pada lokomotif CC 201 di Jawa dan 3 unit lokomotif CC 202 di Sumatera terakhir digunakan pada tahun 1991. Dengan kata lain, ada 1 unit lokomotif CC 202 tidak menggunakan livery aslinya ketika mulai berdinas di Indonesia. Lokomotif tersebut adalah CC 202 08 07 yang mulai berdinas pada tahun 2008. Saat itu, livery yang digunakan berwarna merah dan biru atau livery era Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
Dua unit lokomotif yang pernah merasakan livery vintage sejak awal dinasannya adalah CC 202 86 09 dan CC 202 90 02. Lokomotif tersebut mulai berdinas pada tahun 1986 dan 1990, yang mana saat itu lokomotif di Indonesia memang masih menggunakan livery vintage seperti halnya lokomotif yang diberi livery vintage saat ini.
4. Diluncurkan saat peringatan 35 tahun KA Babaranjang
Peluncuran 3 unit lokomotif CC 202 kemarin sekaligus juga memperingati 35 tahun Kereta Api Batu Bara Rangkaian Panjang (Babaranjang) beroperasi di Sumatera. KA Babaranjang pertama kali beroperasi pada 1 Oktober 1986. Saat itu, KA Babaranjang beroperasi di lintas antara Stasiun Tanjung Enim Baru (Sumatera Selatan) hingga Stasiun Tarahan (Lampung) yang memiliki panjang lintasan sekitar 409 km.
KA Babaranjang merupakan upaya KAI untuk memperlancar distribusi batu bara nasional yang menjadi sumber energi pembangkit listrik di Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Hingga saat ini, angkutan batu bara menjadi angkutan barang utama KAI dengan volume mencapai 77,5% dari total angkutan barang KAI. Volume Angkutan Batu Bara juga mengalami peningkatan. Pada periode Januari-September 2021, KAI sudah mengangkut 28,84 juta ton batu bara. Meningkat 17,7% dibanding periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebanyak 24,49 juta ton batu bara.
5. Punya misi sama dengan lokomotif vintage di Jawa
Lokomotif vintage di Sumatera ini juga memiliki misi serupa dengan lokomotif vintage di Jawa yaitu memperkenalkan sejarah perkeretaapian di Indonesia kepada masyarakat. Penggunaan livery vintage pada lokomotif ini diharapkan dapat mengingatkan kenangan masa lalu serta menginspirasi untuk terus melanjutkan kejayaan KAI di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H