Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengapa Jalur Cibatu-Garut Harus Diaktifkan Kembali?

4 Oktober 2021   09:19 Diperbarui: 4 Oktober 2021   09:20 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya, pada 9 Februari 1983 jalur Cibatu-Garut akhirnya harus ditutup. Tanggal tersebut adalah kali terakhir kereta penumpang beroperasi di lintas tersebut. 

Ada beberapa alasan ditutupnya jalur ini yaitu tren menggunakan kendaraan darat seperti mobil, truk, dan bus, tidak adanya sarana lokomotif yang siap melayani lintas ini, dan letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982 yang menyebabkan prasarana kereta api di lintas tersebut rusak akibat abu vulkanik.

Bangunan Stasiun Garut yang lama. (Sumber: Instagram/garutrailfans)
Bangunan Stasiun Garut yang lama. (Sumber: Instagram/garutrailfans)

Angin segar soal dihidupkannya kembali jalur Cibatu-Garut ini berawal pada 26 September 2018 saat Direktur Utama KAI Edi Sukmoro meninjau kesiapan reaktivasi jalur dengan motor trail. Rencananya, reaktivasi jalur ini akan digunakan sebagai pilot project reaktivasi jalur kereta api selanjutnya.

Akhirnya, pada Januari 2019 pihak KAI mulai melakukan proses reaktivasi dengan menertibkan bangunan di sekitar jalur, membangun prasarana stasiun dan persinyalan, hingga mengganti rel kereta api dengan bantalan beton dan jenis R42 (sebelumnya jalur ini menggunakan bantalan kayu dengan tipe rel R25).

Proses reaktivasi berlangsung dengan cepat tanpa melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. KAI menunjuk langsung Kereta Api Properti Manajemen (KAPM/sekarang KAI Property) sebagai kontraktor reaktivasi jalur Cibatu-Garut. Biaya yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai Rp400 miliar.

Saat ini, seluruh prasarana di jalur Cibatu-Garut sudah siap untuk digunakan. Sebelumnya, sudah dilakukan berbagai uji coba dengan menggunakan sarana khusus hingga lokomotif dan kereta penumpang untuk memastikan seluruh jalur dalam kondisi siap beroperasi.

Melihat kembali sejarah jalur kereta api Cibatu-Garut rasanya apa yang dilakukan oleh KAI sudah sangat tepat. Jalur ini pernah menjadi jalur sibuk pada masanya dan saat ini kembali dihidupkan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian di wilayah Garut dan sekitarnya. Harapannya, apa yang pernah terjadi di masa lalu dapat terulang kembali di masa sekarang.

Namun, masyarakat Garut khususnya untuk sementara waktu ini harus bersabar menunggu adanya kereta api yang melayani lintas ini. Pasalnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian belum mengeluarkan izin operasional di lintas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun