Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Livery Vintage dan Pelestarian Sejarah Kereta Api Indonesia

2 Oktober 2021   09:22 Diperbarui: 2 Oktober 2021   09:29 3229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 lokomotif CC 202 livery PJKA yang sedang melakukan uji coba. (Sumber: Twitter/Muhammad Iqbal Setiawan)

Salah satu media komunitas penggemar kereta api Gerakan Muda Penggemar Kereta Api (GM-Marka) yaitu Railway Enthusiast Digest (RE-Digest) misalnya, berpendapat bahwa lokomotif tersebut terkena region lock. Sebuah bahasa untuk menyatakan lokomotif yang dinasannya sangat terbatas di area Daopnya saja. Padahal, lokomotif dengan livery PJKA ini diharapkan bisa berkeliling ke seluruh Pulau Jawa untuk menjalankan misinya sebagai sarana pelestarian sejarah.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh akun Twitter Malang Tramway yang menyatakan bahwa status heritage pada lokomotif CC 201 83 31 hanya disematkan sebatas pada livery-nya saja, sehingga sudah selayaknya ditugaskan lintas wilayah Daop sebagai media edukasi. Kecuali jika lokomotif tersebut berstatus 'lokomotif heritage' yang memang pengoperasiannya layak dibatasi.

Lokomotif seri CC 201 saat ini memang bukan merupakan lokomotif heritage, mengingat jumlah unit siap operasinya yang masih melimpah. Bahkan terbanyak kedua setelah seri CC 206. Oleh sebab itu, lokomotif dengan livery PJKA itu seharusnya bisa ditugaskan ke Daop lain untuk menjalankan misinya. Semoga, region lock ini tidak menjadi masalah kembali di Pulau Sumatera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun