Mochammad Lugas Prasetyo, Universitas Airlangga
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN
Polusi udara telah menjadi salah satu tantangan kesehatan global yang paling mendesak. Kualitas udara yang buruk berhubungan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang serius, dari penyakit pernapasan hingga gangguan kardiovaskular dan kesehatan mental. Polusi udara memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia, kontaminan seperti partikel halus (PM2.5), partikel kasar (PM10), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen oksida (NOx) dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Penyebab Utama Polusi Udara
1. Emisi Kendaraan Bermotor
     Kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel, adalah sumber utama polusi udara. Emisi gas buang dari kendaraan ini mengandung nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan partikel halus berbahaya.(International Energy Agency, 2024).Â
2. Kegiatan Industri
Industri, termasuk pembangkit listrik dan pabrik, melepaskan berbagai polutan ke udara seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus (PM2.5). Ini sering terjadi di kawasan industri dan perkotaan yang padat. (UNEP, 2023).
3. Pembakaran sampah
Pembakaran sampah menghasilkan asap yang mengandung dioxins, furans, dan partikel berbahaya lainnya. Polutan ini dapat mencemari udara dan berdampak pada kesehatan manusia (EPA, 2024).
4. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia mengeluarkan asap dengan partikel dan gas berbahaya. Asap kebakaran hutan dapat mencemari udara di area yang luas dan bertahan lama (Global Forest Watch, 2023).
Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan
1. Penyakit Pernapasan
Paparan polusi udara dapat menyebabkan atau memperburuk berbagai penyakit pernapasan. Partikel halus (PM2.5) dan gas berbahaya dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan atau memperburuk asma, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penelitian oleh Dr. Michael Brauer dari University of British Columbia mengungkapkan bahwa polusi udara dapat mempercepat penurunan fungsi paru-paru pada anak-anak dan dewasa muda (Michael Brauer, et al, 2023).
2. Penyakit Kardiovaskular
Polusi udara juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian oleh Dr. Aruni Bhatnagar, seorang ahli kardiologi dari University of Louisville, menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap partikel halus dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan plak dalam pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke (Aruni Bhatnagar, et al.2024)
3. Gangguan Kesehatan Mental
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Dr. Paulina C. Hystad dari University of British Columbia menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat berhubungan dengan gangguan kognitif dan kesehatan mental yang menurun (Paulina C. Hystad, et al., 2023).
4. Kesehatan Anak-anak dan LansiaÂ
Anak-anak dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak polusi udara. Anak-anak yang terpapar polusi udara dapat mengalami penurunan fungsi paru-paru dan gangguan pertumbuhan. Lansia mungkin mengalami risiko lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular dan gangguan kognitif. Penelitian oleh Dr. Francesca Dominici dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa polusi udara dapat memperburuk kesehatan jantung dan pernapasan pada lansia (Francesca Dominici, et al., 2023)
Strategi Mengurangi Dampak Polusi Udara
1. Pengurangan Emisi Kendaraan
Mengurangi emisi dari kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan mempromosikan transportasi umum, kendaraan listrik, dan kebijakan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Pembaharuan teknologi kendaraan dan peraturan emisi yang ketat sangat penting (IEA, 2024).
2. Peningkatan Regulasi Industri
Menetapkan dan menegakkan regulasi yang ketat terhadap emisi industri dapat membantu mengurangi polusi udara. Penggunaan teknologi yang lebih bersih dan praktik industri yang berkelanjutan harus dipromosikan (UNEP, 2023).
3. Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan
Mengurangi pembakaran sampah dan mengadopsi metode pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan komposting, dapat mengurangi polusi udara (EPA, 2024).
4. Pencegahan Kebakaran Hutan
Mencegah kebakaran hutan melalui kebijakan pengelolaan lahan yang efektif dan pemantauan aktif dapat mengurangi dampak asap kebakaran terhadap kualitas udara.(Global Forest Watch, 2023). Â Â Â Â
5. Edukasi Dan Kesadaran Publik
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak polusi udara dan cara melindungi diri, seperti menggunakan masker pelindung saat kualitas udara buruk, sangat penting untuk mengurangi risiko Kesehatan (WHO, 2023)
Kesimpulan
   Polusi udara merupakan tantangan kesehatan yang kompleks dan memerlukan perhatian serius. Dengan memahami penyebab, dampak, dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, kita dapat bekerja sama untuk mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan masyarakat. Upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Daftar Pustaka
- Michael Brauer, et al. (2023). "The Impact of Air Pollution on Respiratory Health." Environmental Health Perspectives. Retrieved from EHP website
- Aruni Bhatnagar, et al. (2024). "Air Pollution and Cardiovascular Disease: Emerging Insights." Journal of the American College of Cardiology. Retrieved from JACC website
- Paulina C. Hystad, et al. (2023). "Air Pollution and Mental Health: The Emerging Evidence." The Lancet Psychiatry. Retrieved from The Lancet Psychiatry website
- Francesca Dominici, et al. (2023). "Impact of Air Pollution on Elderly Health: A Review." Journal of Environmental Health. Retrieved from JEH website
- International Energy Agency (IEA). (2024). Transport and Air Quality. Retrieved from IEA website
- United Nations Environment Programme (UNEP). (2023). Industrial Emissions and Air Quality. Retrieved from UNEP website
- Environmental Protection Agency (EPA). (2024). Waste Management and Air Pollution. Retrieved from EPA website
- Global Forest Watch. (2023). Forest Fires and Air Quality. Retrieved from Global Forest Watch website
- World Health Organization (WHO). (2023). Public Awareness and Air Quality. Retrieved from WHO website
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI