Mohon tunggu...
Lufri Andi
Lufri Andi Mohon Tunggu... -

seseorang yang masih belajar dalam perniagaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tampa Bayangan

29 Oktober 2010   22:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semburat cahaya memasuki ruang kotak hitam tidak becelah,
menunjukan keangkuhan-keangkuhan kokoh yang pudar tidak tembus melalui dinding-dinding tipis malam.

Aku malu pada goresan-goresan indah nan tersusun apik penuh pinta akan perhatian ribuan mata ,yang seakan takjub dengan setiap goresanya bermakna tunjukan realita dan kebenaran yang di paksakan.

Lelah sudah badan diri bercermin dalam gelap ,bercermin dalam terang,bercermin dalam kusam,bercermin dalam dunia yang tampak nyata karna maya mata mengandung selera-selera sampah yang tidak bebelas sedih.

Setitik cahaya masuk meresap kedalam tubuh bertulang dan berbadan rapuh ,lenyapkan bayang-bayang karena semua terserap habis dalam simpuh yang luluh dengan peluh-peluh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun