Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gencatan Senjata: Menuju Perdamaian Antara Israel-Palestina?

16 Januari 2025   23:10 Diperbarui: 16 Januari 2025   23:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gencatan senjata yang direncanakan mulai berlaku pada hari Minggu mendatang membawa harapan baru bagi upaya perdamaian di Timur Tengah. Konflik yang terus berlarut antara Israel dan Palestina telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi kedua belah pihak, khususnya masyarakat sipil di Gaza yang telah mengalami blokade selama bertahun-tahun. 

Meskipun gencatan senjata kali ini dapat dilihat sebagai langkah maju, tantangan besar masih mengintai. Sejarah panjang konflik, pelanggaran kesepakatan sebelumnya, dan dinamika politik kedua pihak menimbulkan keraguan tentang keberlanjutan kesepakatan ini. 

Untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, diperlukan analisis mendalam tentang peluang dan ancaman yang mungkin terjadi.

Rapuhnya perdamaian

Sejarah konflik antara Israel dan Palestina dipenuhi dengan pelanggaran terhadap berbagai kesepakatan gencatan senjata. Israel, dalam beberapa kesempatan, dituduh melanggar perjanjian dengan melakukan serangan udara atau operasi militer di wilayah Gaza, meskipun perjanjian tersebut dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan. 

Ada banyak contohnya. Misalnya, setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon pada tahun 2024, Israel dilaporkan melakukan hampir seribu pelanggaran dalam waktu satu bulan. Pelanggaran itu mencakup serangan udara dan penembakan di wilayah Lebanon selatan, yang justru memperburuk ketegangan. 

Dalam kasus konflik dengan Hamas, Israel juga pernah melanjutkan serangan militer hanya beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata dengan alasan adanya ancaman dari kelompok tersebut. Pola ini menunjukkan adanya tantangan mendalam dalam membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang bertikai.

Faktor utama penyebab terjadinya pelanggaran kesepakatan itu sering kali berkaitan dengan masalah keamanan nasional. Israel, sebagai negara yang terus-menerus menghadapi ancaman dari kelompok bersenjata Palestina, cenderung mengambil tindakan preventif ketika mendeteksi adanya potensi serangan. 

Langkah-langkah ini sering kali dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata oleh komunitas internasional dan pihak Palestina, meskipun Israel melihatnya sebagai langkah defensif yang sah. 

Faktor lainnya adalah tekanan politik domestik di Israel menjadi faktor lain yang memperumit situasi. Pemerintah Israel kerap menghadapi tekanan dari kelompok politik konservatif dan masyarakatnya untuk menunjukkan ketegasan dalam melawan ancaman keamanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun