ImplikasiÂ
Insiden walkout ini tak pelak dapat berdampak pada beberapa aspek hubungan bilateral dan regional. Pertama, secara bilateral, insiden ini mungkin memengaruhi persepsi publik dan pemerintah masing-masing terhadap satu sama lain.Â
Dari sisi Indonesia, pemerintahan Prabowo perlu menilai kembali pendekatannya terhadap Turki, terutama dalam konteks kerja sama strategis. Sebailknya, Turki mungkin menganggap Indonesia sebagai rival potensial dalam upaya memperkuat pengaruh di dunia Islam.
Implikasi strategis kedua, yaitu insiden ini dapat mempengaruhi dinamika geopolitik di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Hal ini tergantung pada kemampuan Indonesia memanfaatkan momen ini untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan moderat dan damai.Â
Posisi itu, selanjutnya, dapat menjadi modalitas diplomasi Indonesia meningkatkan reputasinya di dunia internasional.Â
Sebaliknya, ketidamampuan menangani insiden  bisa saja menimbulkan potensi ketegangan yang berdampak pada kerja sama multilateral.Â
Peluang Indonesia
Walkout Erdogan pada saat pidato Presiden Prabowo bukan sekadar insiden protokoler. Tindakan itu perlu dilihat sebagai cerminan dari kompleksitas geopolitik antara dua negara dengan visi yang berbeda. Dalam jangka pendek, insiden ini mungkin menimbulkan ketegangan diplomatik bilateral.Â
Namun, situasi ini juga bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengevaluasi strategi geopolitiknya, memperkuat perannya di dunia internasional, dan memproyeksikan nilai-nilai moderasi serta perdamaian yang selama ini menjadi ciri khasnya.
Indonesia perlu menyikapi insiden ini dengan kepala dingin dan kebijakan yang matang. Pertimbangan geopolitik dapat mendukung  pemahaman mendalam tentang dinamika global.
Selanjutnya, pemerintah Indonesia perlu memastikan insiden ini tidak merusak hubungan bilateral dengan Turki, tetapi malah bisa dimanfaatkan sebagai batu loncatan untuk memperkuat posisi strategis Indonesia di panggung global.