Di bawah sinar lampu jalan yang mulai menyala, Mas Gondhes tiba-tiba berkata, "Eh, Mas, Profesor Anderson ngajak kita makan bareng, lho."
"Wah, apik kuwi!" jawab Mas Dab dengan semangat. "Nanti aku praktekkan medhokku pas ngobrol. Biar dia makin paham konteks nasionalisme ala Indonesia!"
Sore itu di Budapest, Mas Dab bukan hanya seorang peserta short course. Dia adalah seorang pembelajar, seorang pendongeng, dan seorang pembawa cerita tentang bagaimana aksen Jawa bisa menjadi bagian dari bahasa Inggris di sebuah dialog global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H