Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS di Era Trump 2.0?

26 November 2024   08:18 Diperbarui: 26 November 2024   11:33 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan global, ketegangan di Indo-Pasifik, dan ancaman dari Rusia pasca-perang Ukraina adalah tantangan yang tidak dapat diabaikan oleh Trump pada saat ini.

Meski begitu, "America First" tampaknya akan tetap menjadi inti kebijakannya. Trump diperkirakan akan:

1. Mengurangi Komitmen Militer Global: Kemungkinan besar Trump akan kembali mendesak negara-negara NATO untuk berbagi beban lebih besar dalam pembiayaan keamanan. Kecenderungan ini sejalan dengan kritik bahwa sekutu AS perlu lebih mandiri dalam menghadapi tantangan keamanan regional (Walt, 2018).

2. Perang Dagang dengan Pendekatan Baru: Kebijakan proteksionis diperkirakan terus berlanjut, tetapi mungkin lebih fokus pada teknologi dan keamanan siber. Dua bidang itu telah menjadi titik konflik utama AS dengan Tiongkok selama ini.

3. Menekan Kebangkitan Tiongkok: Trump kemungkinan besar akan memperkuat retorikanya terhadap Tiongkok, baik dalam perdagangan maupun dalam isu-isu, seperti Taiwan dan Laut Cina Selatan. Menurut Graham Allison (2020), persaingan AS-Tiongkok semakin menyerupai Thucydides’ Trap. Dalam jabatan itu, kekuatan dominan AS merasa terancam oleh kekuatan China yang sedang bangkit.

Namun demikian, yang menarik untuk dicermati adalah bagaimana Trump akan menangani isu-isu global yang membutuhkan kerja sama internasional, misalnya perubahan iklim dan krisis pengungsi. 

Mengingat sejarahnya menarik AS keluar dari Perjanjian Paris, sulit membayangkan Trump akan berkomitmen pada inisiatif global yang melibatkan konsesi dari pihak AS.

Dampak pada Politik Global

Kepemimpinan Trump di panggung internasional selalu menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, retorika “America First” sering kali membuat AS terisolasi, mengurangi pengaruhnya di forum multilateral, seperti PBB (Ikenberry, 2020).

Namun di sisi lain, pendekatan ini mendorong negara-negara lain untuk meningkatkan otonomi strategis mereka, seperti yang terlihat dalam inisiatif pertahanan Eropa melalui “Strategic Autonomy” atau peningkatan peran regional Tiongkok di Asia.

Pada periode kedua mulai 2025, kemungkinan akan terjadi dinamika serupa, tetapi dengan intensitas yang lebih tinggi. Beberapa dampak yang dapat diperkirakan meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun