Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2024 di Peru menandai langkah strategis dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Sebagai forum kerja sama ekonomi kawasan Asia-Pasifik, APEC menjadi arena penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam tata niaga global dan memperjuangkan kepentingan nasional di tengah dinamika geopolitik yang kompleks.
APEC telah memainkan peran strategis dalam tatanan ekonomi global saat ini. Sebagai forum ekonomi regional yang mencakup 21 ekonomi di wilayah Asia-Pasifik, APEC menjadi platform penting untuk mendorong integrasi pasar, kemudahan berusaha, dan liberalisasi perdagangan di tengah lanskap ekonomi internasional yang semakin kompleks.Â
Di tengah meningkatnya tendensi proteksionisme dan ketegangan geopolitik, APEC menawarkan sarana bagi negara-negara, termasuk Indonesia, untuk membangun konsensus, menyelaraskan kebijakan ekonomi, dan memperkuat konektivitas regional.Â
Kehadiran dan diplomasi aktif Presiden Prabowo di forum ini menunjukkan kesadaran Indonesia akan pentingnya APEC dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik serta memperjuangkan kepentingan negara berkembang dalam tata niaga global yang seringkali timpang.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan tiga aspek krusial yang mencerminkan visi diplomatiknya. Pertama, urgensi untuk menciptakan perdagangan yang lebih adil antar negara. Ini merefleksikan kesadaran bahwa dalam sistem perdagangan global, negara berkembang seperti Indonesia seringkali menghadapi hambatan struktural yang membatasi akses pasar dan pertumbuhan ekonomi mereka.
Kedua, Prabowo menggarisbawahi pentingnya kebijaksanaan dalam mengelola persaingan global. Argumentasi ini relevan mengingat ketegangan geopolitik yang semakin meningkat, terutama antara Amerika Serikat dan China.Â
Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kepentingan vital dalam menjaga stabilitas kawasan dan memastikan bahwa persaingan great powers tidak menghambat pembangunan ekonomi regional.
Ketiga, komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penguatan arsitektur ekonomi kawasan Asia-Pasifik. Ini terlihat dari dukungan Prabowo terhadap implementasi Visi APEC Putrajaya 2040 yang menekankan perdagangan dan investasi yang terbuka, dinamis, tangguh, dan damai. Sikap ini menegaskan peran Indonesia sebagai middle power yang konstruktif dalam tata kelola regional.
Pendekatan Diplomasi
Pendekatan diplomatik Prabowo di APEC mencerminkan kontinuitas sekaligus pembaruan dalam politik luar negeri Indonesia. Di satu sisi, ia mempertahankan prinsip bebas aktif yang telah lama menjadi landasan diplomasi Indonesia. Di sisi lain, ada penekanan lebih kuat pada aspek pragmatisme ekonomi dan kepentingan nasional.
Signifikansi kehadiran Prabowo di APEC juga terletak pada timingnya. Sebagai presiden baru, forum ini menjadi kesempatan penting untuk memperkenalkan visi kepemimpinannya dalam konteks internasional. Prabowo berhasil memproyeksikan citra Indonesia sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam kerja sama ekonomi regional, sekaligus menegaskan komitmen terhadap multilateralisme.
Salah satu aspek penting dari diplomasi Prabowo di APEC adalah pendekatannya yang seimbang terhadap isu-isu kontroversial. Alih-alih mengambil posisi yang konfrontatif, ia memilih untuk menekankan pentingnya dialog dan kerja sama. Ini merupakan strategi yang cerdas mengingat posisi Indonesia yang memiliki kepentingan ekonomi signifikan dengan berbagai pihak.
Dalam konteks regional, diplomasi Prabowo di APEC juga memperkuat posisi ASEAN. Dengan mempromosikan perdagangan yang adil dan stabilitas kawasan, Indonesia membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi regional. Ini sejalan dengan aspirasi ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global.
Tantangan
Meski begitu, tantangan terbesar bagi diplomasi ekonomi Prabowo adalah mengkonversi komitmen internasional menjadi hasil konkret bagi kepentingan nasional. Ini membutuhkan tindak lanjut yang sistematis dan koordinasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan di dalam negeri.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya tendensi proteksionisme, keberhasilan diplomasi Prabowo di APEC memberikan optimisme. Di forum APEC, Indonesia mampu memainkan peran konstruktif dalam membentuk arsitektur ekonomi regional, sambil tetap mempertahankan kepentingan nasionalnya.
Tantangan selanjutnya adalah APEC telah menjadi arena pertarungan pengaruh antara kekuatan-kekuatan besar global, terutama Amerika Serikat dan China.Â
Dalam situasi ini, negara-negara menengah, seperti Indonesia, harus menghadapi tekanan untuk menentukan keberpihakannya dalam persaingan geopolitik.
Kehadiran dan keterlibatan aktif Indonesia di APEC di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menunjukkan upaya Jakarta untuk memainkan peran stabilisator di tengah persaingan geopolitik yang semakin intensif. Melalui diplomasi ekonomi yang cerdas, Indonesia berupaya memperkuat posisi tawarnya, mempertahankan otonomi kebijakan luar negeri, serta mendorong terbentuknya arsitektur ekonomi regional yang lebih adil dan seimbang.Â
Dengan demikian, peran APEC dalam menjaga stabilitas dan mendukung pembangunan ekonomi Asia-Pasifik menjadi semakin krusial dalam lanskap geopolitik global yang terus berubah. Diplomasi Prabowo di KTT APEC 2024 telah mendemonstrasikan kemampuan Indonesia untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan dan memposisikan diri sebagai aktor penting dalam tata kelola ekonomi regional.Â
Pendekatan yang pragmatis namun berprinsip ini memberikan landasan yang kuat bagi hubungan ekonomi Indonesia dengan mitra-mitra di kawasan Asia-Pasifik. Keberhasilan ini perlu ditindaklanjuti dengan implementasi konkret dari komitmen-komitmen yang telah disampaikan. Hanya dengan demikian, diplomasi ekonomi Indonesia dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat dan memperkuat posisi negara dalam tatanan global yang terus berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI