Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komitmen Internasional Pemerintahan Prabowo-Gibran

20 Oktober 2024   23:01 Diperbarui: 21 Oktober 2024   01:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Swasembada Pangan dan Energi
Prabowo sangat menekankan pentingnya Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dan energinya sendiri. Pemerintahan baru tampaknya tetap mempertahankan kebijakan hilirisasi dari pemerintahan Jokowi.

Lebih lanjut, Prabowo juga ingin Indonesia tidak tergantung pada negara lain untuk hal-hal penting ini. Ide ini mungkin muncul dari pengalaman selama pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina, di mana banyak negara kesulitan mendapatkan makanan dan energi.

Prabowo bahkan berjanji Indonesia akan menjadi "lumbung pangan dunia" dalam 4-5 tahun. Ini adalah cita-cita yang besar. Jika berhasil, Indonesia bisa menjadi negara penting dalam hal ketahanan pangan dunia. 

Mengelola Kekayaan Alam
Prabowo mengatakan bahwa kekayaan alam Indonesia harus digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia. Ini bisa berarti pemerintah akan lebih hati-hati dalam mengizinkan perusahaan asing mengelola sumber daya alam Indonesia.

Sikap ini bisa mempengaruhi hubungan Indonesia dengan investor asing. Pemerintah harus pintar-pintar menyeimbangkan antara menarik investasi asing yang diperlukan untuk pembangunan. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan hasil kekayaan alam tetap dinikmati rakyat Indonesia.

Tantangan
Meskipun Prabowo sudah menyampaikan banyak rencana, melaksanakannya tidak akan mudah. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi, seperti: menyeimbangkan keinginan untuk mandiri dengan kebutuhan untuk tetap terhubung dengan ekonomi global.

Tantangan menariknya adalah mengelola hubungan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Prabowo tampaknya tidak banyak membahas ini dalam pidatonya. 

Kita tentunya menunggu bagaimana kebijakan luar negeri Prabowo mampu menavigasi kepentingan nasional Indonesia di kawasan Asia Tenggara melalui ASEAN.

Selain itu, Indonesia menghadapi persaingan antara Amerika Serikat dan China di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia diyakini akan mendapat tekanan untuk memihak dalam isu-isu sensitif seperti sengketa di Laut China Selatan.

Pidato Prabowo memberi kita gambaran tentang arah kebijakan luar negeri Indonesia ke depan. Ada hal-hal yang tetap sama, seperti prinsip bebas aktif dan dukungan untuk Palestina. Tapi ada juga ide-ide baru, seperti fokus pada swasembada pangan dan energi.

Pemerintahan Prabowo-Gibran diprediksi menghadapi tantangan sulit dan, bahkan, dilematis dalam mewujudkan rencana-rencana ini. Kedua pemimpin baru Indonesia harus bisa menyeimbangkan kepentingan dalam negeri dengan kenyataan politik dan ekonomi dunia yang semakin rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun