Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ultimatum PBB terhadap Israel, Langkah Penting Menuju Penyelesaian Konflik Israel-Palestina

20 September 2024   12:07 Diperbarui: 21 September 2024   06:38 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PBB. (Shutterstock/Alexandros Michailidis via Kompas.com)

Signifikansi resolusi ini tidak boleh diremehkan. Ini merupakan pertanda kuat dari komunitas internasional bahwa status quo tidak lagi dapat diterima. Resolusi ini dapat menjadi katalis untuk tekanan diplomatik dan ekonomi yang lebih besar terhadap Israel, mendorong negosiasi yang lebih serius menuju penyelesaian dua negara.

Lebih jauh lagi, ultimatum ini mungkin mendorong perubahan dalam kebijakan negara-negara yang selama ini mendukung atau bersikap netral terhadap Israel. Abstainnya beberapa negara Barat seperti Inggris, Ukraina, dan Kanada dalam voting resolusi ini menunjukkan adanya keengganan untuk secara terbuka mendukung kebijakan Israel, meskipun mereka juga tidak siap untuk sepenuhnya mendukung resolusi tersebut.

Resolusi ini juga memiliki implikasi penting bagi hukum internasional dan peran PBB dalam penyelesaian konflik. Dengan mengeluarkan ultimatum yang jelas dan spesifik, PBB menunjukkan keseriusannya dalam menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional. Ini dapat menjadi preseden penting untuk penanganan konflik-konflik lain di masa depan.

Tantangan

Namun, implementasi resolusi ini kemungkinan akan menghadapi tantangan signifikan. Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, telah menunjukkan penolakan terhadap resolusi tersebut. 

Sejarah menunjukkan bahwa Israel seringkali mengabaikan resolusi PBB yang dianggap bertentangan dengan kepentingannya. Tanpa mekanisme penegakan yang kuat, ada risiko bahwa ultimatum ini mungkin tidak dipatuhi.

Tantangan lain adalah kompleksitas situasi di lapangan tidak dapat diabaikan. Pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur telah berlangsung selama puluhan tahun, menciptakan realitas demografis yang sulit diubah dalam waktu singkat. Proses penarikan diri, jika dilakukan, akan memerlukan perencanaan yang matang dan dukungan internasional yang substansial.

Selain itu, efektivitas ultimatum ini akan sangat bergantung pada tindak lanjut dari komunitas internasional. Diperlukan upaya diplomatik yang berkelanjutan dan tekanan ekonomi yang terkoordinasi untuk mendorong Israel mematuhi resolusi ini. Negara-negara Arab dan Muslim, serta negara-negara Barat yang berpengaruh, memiliki peran krusial dalam hal ini.

Karena itu, ultimatum PBB terhadap Israel dapat menjadi langkah strategis dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. Meskipun implementasinya menghadapi tantangan besar, resolusi ini mencerminkan perubahan signifikan dalam sikap global terhadap konflik tersebut. Ini membuka peluang baru untuk dialog dan negosiasi, serta memperkuat posisi Palestina dalam arena internasional. 

Ke depan, komunitas internasional perlu tetap waspada dan aktif dalam mendorong implementasi resolusi ini. Pendekatan komprehensif memang diperlukan dengan melibatkan diplomasi, tekanan ekonomi, dan dukungan untuk masyarakat sipil di kedua sisi, untuk mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan. 

Ultimatum ini tentunya bukan akhir dari proses, tetapi bisa menjadi awal dari fase baru dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun