Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Twitter/X dalam Transformasi Diplomasi Indonesia

20 September 2024   23:10 Diperbarui: 20 September 2024   23:14 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transformasi diplomasi Indonesia melalui Twitter juga mencerminkan perubahan dalam struktur dan praktik diplomasi tradisional. Diplomat Indonesia kini dituntut untuk memiliki kemampuan digital yang baik dan pemahaman mendalam tentang dinamika media sosial (Effendi, 2017). Hal ini telah mendorong Kemlu RI untuk mengadakan pelatihan diplomasi digital bagi para diplomatnya, menunjukkan kesadaran akan pentingnya adaptasi terhadap lanskap diplomatik yang berubah.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa diplomasi Twitter tidak sepenuhnya menggantikan diplomasi tradisional. Sebaliknya, ia berfungsi sebagai komplemen yang memperkuat dan memperluas jangkauan diplomasi konvensional. Pertemuan tatap muka dan negosiasi formal tetap menjadi inti dari praktik diplomatik, sementara Twitter dan platform digital lainnya berfungsi sebagai alat pendukung untuk membangun opini publik dan memperkuat posisi diplomatik (Bjola & Holmes, 2015).

Kedepannya, diplomasi Twitter Indonesia perlu terus berkembang untuk mengoptimalkan potensinya. Beberapa rekomendasi termasuk peningkatan interaktivitas dengan followers, penggunaan konten multimedia yang lebih menarik, dan strategi yang lebih terkoordinasi antara akun @Kemlu_RI dengan akun-akun perwakilan diplomatik Indonesia di luar negeri (Saputra & Adiputra, 2021).

Transformasi diplomasi di era digital, sebagaimana tercermin dalam kasus diplomasi Twitter Indonesia, memang menunjukkan pergeseran signifikan dalam praktik dan pendekatan diplomasi. Melalui @Kemlu_RI, Indonesia telah berhasil memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan visibilitas, responsivitas, dan efektivitas diplomasinya. 

Namun, tantangan tetap ada, dan diperlukan adaptasi berkelanjutan untuk memastikan diplomasi digital Indonesia dapat berkembang seiring dengan dinamika hubungan internasional yang terus berubah. Dengan pendekatan yang strategis dan inovatif, diplomasi Twitter berpotensi menjadi instrumen yang kuat dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun