Survei menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Jawa Timur terbuka terhadap calon gubernur perempuan. Namun, bagaimana respons masyarakat terhadap pertarungan tiga srikandi ini dalam praktiknya masih harus diamati lebih lanjut.
Pilkada Jawa Timur 2024 menawarkan pertarungan yang tidak hanya menarik dari segi politik, tetapi juga memiliki nilai historis dan sosiologis yang signifikan. Pertarungan tiga srikandi ini bukan sekadar kontes politik biasa, tetapi juga menjadi cermin dari perkembangan demokrasi dan kesetaraan gender di Indonesia.Â
Pertarungan tiga Srikandi itu akan menjadi semacam test case, yaitu apakah pemenang pilkada nanti berasal dari koalisi pemenang pemilihan presiden 2024 atau bukan. Ujian itu juga berlaku di Pilkada Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta.
Bagaimana pun hasilnya nanti, Pilkada Jatim 2024 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah politik Indonesia, khususnya dalam hal representasi dan kepemimpinan perempuan di tingkat daerah.Â
Masyarakat Jawa Timur kini memiliki kesempatan unik untuk memilih pemimpin berdasarkan kapabilitas dan visi, terlepas dari gender mereka, yang pada akhirnya diharapkan akan membawa kemajuan bagi provinsi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H