Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dinamika Demokrasi Indonesia: #KawalPutusanMK, Demonstrasi Publik, dan Pilkada Threshold

25 Agustus 2024   10:11 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:20 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa menolak revisi UU Pilkada di kantor DPRD Jateng, Kamis (22/8/2024). (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah) 

Lebih jauh lagi, putusan MK ini berpotensi mengubah peta persaingan politik di tingkat lokal secara signifikan. Dengan potensi masuknya lebih banyak calon atau sebaliknya, dinamika kampanye dan strategi pemenangan akan berubah. 

Partai-partai politik dan calon independen harus menyesuaikan strategi mereka dengan realitas baru ini. Hal ini pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas demokrasi di tingkat akar rumput.

Implikasi

Namun, di tengah semua perubahan dan gejolak ini, ada satu pertanyaan mendasar yang perlu dijawab: Apakah perubahan ini akan menghasilkan kepemimpinan daerah yang lebih baik? Apakah putusan MK ini akan membuka jalan bagi munculnya pemimpin-pemimpin visioner yang mampu membawa daerahnya ke arah yang lebih baik? Atau apakah ini hanya akan menghasilkan perpecahan politik yang lebih dalam?

Jawabannya tentu tidak sederhana dan memerlukan waktu untuk terlihat. Namun, yang jelas adalah bahwa peran aktif masyarakat, baik melalui gerakan #KawalPutusanMK, demonstrasi ke DPR RI, maupun partisipasi dalam proses politik lokal, akan menjadi kunci dalam menentukan arah demokrasi Indonesia ke depan.

Yang penting untuk diingat adalah bahwa demokrasi merupakan proses yang terus berkembang. Putusan MK tentang pilkada threshold, reaksi masyarakat melalui #KawalPutusanMK dan demonstrasi, serta respons partai politik dan calon kepala daerah, semuanya adalah bagian dari proses pematangan demokrasi Indonesia. 

Dalam demokrasi, setiap elemen masyarakat harus tetap aktif berpartisipasi, mengawasi, dan berkontribusi dalam proses ini. Hanya dengan cara inilah kita dapat memastikan bahwa demokrasi Indonesia terus tumbuh menjadi lebih kuat, lebih inklusif, dan lebih mampu menjawab aspirasi rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun