Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penikmat Kopi

9 Agustus 2024   23:50 Diperbarui: 9 Agustus 2024   23:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Bing Ai

Kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. 

Karena di hadapan kopi, kita semua sama.

Di dalam gerbong yang berderak, aroma kopi menyatu dengan cerita. 

Baca juga: Hitamnya Kopi

Setiap tegukan adalah jembatan, menghubungkan jiwa-jiwa yang berbeda. 

Di sini, di antara rel dan roda, kita berbagi kehangatan dalam cangkir kecil. 

Tak peduli dari mana asalmu, atau ke mana tujuanmu.

Kopi menyatukan kita dalam keheningan yang penuh makna.

Baca juga: Kopi Pagi

Dan di setiap cangkir yang kita angkat, kita menemukan kesetaraan yang sejati.

Baca juga: Digoda Kopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun