Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi dan Cerita Lelaki

3 Agustus 2024   00:01 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:03 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sudut kedai kopi yang sunyi,

Seorang lelaki tua duduk sendiri.

Wajahnya berkerut, pengalaman mengisi mata,

Seperti biji kopi yang disangrai hingga sempurna.

Dalam setiap tegukan, dia merenung,

Mengingat masa lalu yang penuh liku.

Kehidupan bagaikan biji kopi yang disangrai,

Baca juga: Dilema Kopi

Panas, pahit, namun juga manis di ujungnya.

Dia mengingat cinta pertama yang terlupakan,

Seperti aroma kopi yang menggoda di pagi hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun